Monday, May 7, 2018

Mazmur 81:11


Bukalah mulutmu lebar-lebar, maka Aku akan membuatnya penuh. Dengan ungkapan buka lebar-lebar, sang nabi secara tak langsung menegur pandangan-pandangan dan keinginan-keinginan yang mencegah pemberian berkat dari Tuhan. Jika umat berada dalam kemiskinan, yang salah adalah diri mereka sendiri karena oleh ketidakpercayaan mereka, mereka menolak berkat yang seharusnya langsung mengalir pada mereka. Ia tidak hanya menyuruh mereka membuka mulut mereka, tetapi ia mengagungkan kelimpahan dari anugerah Allah lebih lagi, dengan mengatakan, betapa besarnya pun keinginan kita, tidak akan ada kekurangan dari apa yang dibutuhkan untuk kebahagiaan kita.

Maka kesimpulannya, mengapa berkat Allah turun kepada kita dalam jumlah yang sedikit, adalah karena mulut kita terlalu sempit. Mengapa orang-orang kosong dan kelaparan, adalah karena mereka menutup mulut mereka sama sekali. Kebanyakan manusia, entah karena jijik, sombong, atau gila, menolak segala berkat yang ditawarkan pada mereka dari surga. Yang lain lagi, meski tidak menolak semuanya, tetapi hanya menerima beberapa tetes kecil dengan sulit, karena iman mereka begitu terbelenggu sehingga mencegah mereka dari menerima kelimpahan. Ini adalah bukti dari kerusakan manusia, ketika mereka tidak rindu mengenal Allah, supaya mereka memeluk-Nya, dan ketika mereka sama tidak rindunya puas dengan diri-Nya. Tak diragukan lagi, Ia mau kita menyembah-Nya oleh pelayanan yang dapat dilihat; tetapi Ia tidak menghargai sekedar nama sebutan Allah – sebab keagungan-Nya bukan terdiri dari satu dua suku kata. Melainkan apa arti nama itu, dan harapan kita ada pada-Nya, bukan pada yang lain.

Pujian akan keadilan, keselamatan, dan segala berkat, tidak boleh dipindahkan dari-Nya kepada yang lain.


Article by John Calvin
Translated by Tirza Rachmadi

No comments:

Post a Comment