Thursday, July 26, 2018

Mazmur 105:26-30


Diutus-Nya Musa, hamba-Nya, dan Harun yang telah dipilih-Nya. Musa disebut hamba Allah, untuk mengajar bahwa ia bukan memilih dirinya sendiri untuk jabatan itu, dan ia tidak mengusahakan apapun dengan kewenangannya sendiri, melainkan ia dipercayakan tanggung jawab itu. Hal yang sama dikatakan dengan lebih jelas lagi mengenai Harun, yang telah dipilih-Nya. Hal ini berlaku sama bagi kedua orang ternama ini: Allah mengutus Musa dan Harun, hamba-hamba-Nya, bukan karena kecakapan mereka, atau karena mereka menawarkan pelayanan mereka pada-Nya, tapi karena Ia memilih mereka. Kita diajar, bahwa orang-orang yang melayani dengan aktif dan bermanfaat bagi Gereja, tidak disiapkan oleh usaha mereka, atau dibentuk oleh talenta mereka, melainkan digerakkan Allah. Musa adalah orang dengan kebajikan heroik: tetapi pada dirinya sendiri ia bukan apa-apa. Sang nabi mau supaya semua yang layak dikenang dari Musa dan Harun, dilihat sebagai hasil karya Allah sendiri. Apapun yang manusia kerjakan untuk kesejahteraan Gereja, kemampuan itu dari Allah, yang dari kemurahan hati-Nya berkenan memberikan kehormatan demikian pada mereka.

Katak-katak berkeriapan di negeri mereka, bahkan di kamar-kamar raja mereka. Dalam ayat ini kita belajar, betapa mudahnya, seperti permainan, bagi Allah untuk merendahkan orang-orang yang membanggakan diri mereka dalam kedagingan. Ia tidak mengumpulkan bala tentara untuk memerangi Mesir, atau mempersenjatai malaikat-malaikat-Nya, atau mengguntur dari surga, melainkan memajukan katak, yang menginjak-injak kesombongan bangsa tersebut, bangsa yang memandang rendah seluruh dunia. Dikalahkan oleh musuh yang sangat kuat bukanlah aib; tetapi betapa memalukannya ditaklukkan oleh katak? Allah menunjukkan bahwa Ia tidak butuh tentara kuat untuk menghancurkan yang jahat; Ia dapat melakukannya, seperti permainan, kapan saja Ia berkehendak.

Article by John Calvin
Translation by Tirza Rachmadi

No comments:

Post a Comment