Friday, August 31, 2018

Mazmur 116:12-19


Bagaimana akan kubalas kepada TUHAN segala kebajikan-Nya kepadaku? Setelah mengakui bahwa ia tidak memiliki apa-apa untuk ditawarkan pada Allah sebagai kompensasi yang setimpal dengan berkat-berkat-Nya, Daud menegaskan bahwa ia memiliki kewajiban pada Allah, bukan hanya oleh sebuah berkat, tetapi oleh bermacam-macam berkat yang tak terhitung. “Tidak ada berkat yang tidak membuat aku berhutang pada Allah, bagaimana aku dapat membayar Ia kembali?” Karena segala kompensasi tidaklah cukup, Daud menyatakan syukurnya sebagai satu-satunya balasan yang ia tahu akan diterima Allah. Teladan Daud mengajar kita untuk tidak memperlakukan berkat Allah dengan enteng atau sembarangan. Jika kita menilai mereka sesuai nilai mereka, kita akan dipenuhi kekaguman. Tidak ada seorangpun yang tidak menerima tumpukan berkat Allah. Namun kesombongan kita, yang menghanyutkan kita dalam teori-teori aneh kita, membuat kita lupa doktrin ini, yang seharusnya diberi perhatian kita sepanjang waktu. Kemurahan hati Allah pada kita selayaknya menghasilkan pujian yang lebih lagi, karena Ia tidak mengharapkan balasan apa-apa dari kita, dan tidak dapat menerima apa-apa dari kita. Ia tidak memerlukan apapun, dan kita miskin dan tak memiliki apa-apa.

Berharga di mata TUHAN kematian semua orang yang dikasihi-Nya. Ketika kita dalam bahaya dan mengira Allah melupakan kita, kita merasa diri kita sebagai budak yang malang, dan hidup kita tidak dianggap. Dan kita sadar bahwa jika orang jahat tahu kita tidak memiliki perlindungan, mereka akan semakin kurang ajar terhadap kita, seakan-akan Allah tidak perduli hidup matinya kita. Untuk melawan doktrin yang salah ini, Daud mengatakan, Allah tidak memandang rendah hamba-hamba-Nya sehingga membiarkan mereka begitu saja mati. Untuk sementara waktu kita mungkin berada di bawah segala naik turunnya keberuntungan dan dunia. Namun kita memiliki penghiburan ini, yaitu Allah pada akhirnya akan menyatakan dengan jelas betapa berharganya jiwa kita bagi-Nya.

Artikel oleh John Calvin
Terjemahan oleh Tirza Rachmadi

No comments:

Post a Comment