Saturday, March 24, 2018

Mazmur 62:1-11



Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatankuKita tahu bahwa umat Allah tidak selalu berhasil mencapai ketenangan sempurna hingga bebas dari segala pengalih perhatian. Mereka ingin menerima Firman Tuhan dengan ketaatan, dan menerima teguran dari tangan-Nya. Namun perasaan-perasaan yang tidak benar menguasai pikiran mereka, dan menghantam damai yang tadinya ada melalui iman dan penerimaan. Daud merasakan pergumulan batin dan perlawanan yang ia harus kendalikan. Setan telah membangkitkan keributan dalam perasaannya, dan merajut ketidaksabaran dalam batinnya, yang sekarang Daud kekang. Daud mengungkapkan tekadnya untuk tenang atau diam. Kata ini menyiratkan pemikulan salib dengan daya tahan yang lemah lembut dan mau tunduk. Lawannya adalah kepanasan semangat yang melawan Allah. Ketenangan yang dimaksudkan adalah penundukkan diri yang tenang orang percaya. Dalam bentuk apa? Dalam bentuk ia menerima janji Allah, menyediakan ruang bagi Firman-Nya, sujud kepada kedaulatan-Nya, dan menekan segala sungut-sungut ketidakpuasan dalam pikiran.

Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita. Ungkapan setiap waktu berarti baik dalam kemakmuran dan kesulitan. Orang-orang yang goyah dan menyerah pada perubahan dari situasi di luar mereka, adalah bersalah. Allah menguji anak-anak-Nya dengan kesulitan, tapi mereka diajar Daud untuk bertahan dalam kesulitan itu dengan ketetapan hati dan keberanian. Kita wajib menghormati nama Allah dengan mengingat dalam kesulitan-kesulitan terbesar kita, bahwa Ia berkuasa atas urusan mati-hidup. Kita semua terlalu mudah menyimpan segala kesulitan itu dalam dada kita, tetapi hal ini hanya membuat masalah kita semakin besar dan memahitkan batin kita terhadap Allah. Daud tidak dapat memberikan nasihat yang lebih baik daripada menyerahkan beban kita pada Allah, yaitu mencurahkan isi hati kita kepada-Nya. Selalu ditemukan, ketika hati berada di bawah tekanan, tidak ada kebebasan dalam berdoa. Dalam ujian, kita harus mencari penghiburan dengan merenungkan bahwa Allah akan menolong kita, jika kita kita dengan bebas menumpahkan kesulitan kita kepada-Nya.

No comments:

Post a Comment