Satu kali Allah berfirman, dua hal yang aku dengar: bahwa kuasa dari Allah asalnya, dan dari pada-Mu juga kasih setia, ya Tuhan. Ketika manusia mengamati perubahan-perubahan di dunia, biasanya pikiran mereka terayun ke beberapa arah, atau paling tidak cenderung goyah. Namun Daud menunjukkan sebuah prinsip yang lebih pasti untuk pengaturan tingkah laku mereka, yaitu ia merekomendasikan ketundukkan penuh hormat pada Firman Allah. Sangatlah penting bahwa kita ditegakkan di atas kepercayaan pada Firman-Nya. Di sini kita diarahkan pada keyakinan yang tak mungkin salah, yang merupakan bagian dari kepercayaan itu. Allah bertindak dengan konsisten pada diri-Nya sendiri, dan tidak pernah dapat menyeleweng dari apa yang Ia telah katakan. Setiap perkataan yang dikeluarkan Allah harus kita terima sebagai yang memiliki otoritas.
Dan dari pada-Mu juga kasih setia, ya
Tuhan. Jika kita
ingin membentengi pikiran kita terhadap pencobaan, sangatlah penting bagi kita
untuk memiliki pandangan yang tinggi dan tepat mengenai kuasa dan belas kasihan
Allah. Tidak ada yang dapat menjaga kita tetap pada jalan yang lurus dan tidak
menyeleweng lebih efektif daripada keyakinan yang teguh bahwa segala peristiwa
berada dalam tangan Tuhan, dan bahwa Ia mahapengasih sama seperti Ia mahakuasa.
Orang yang mendisiplin dirinya untuk merenungkan kedua sifat Allah ini,
pastilah berdiri tegak dan tak tergoyang di bawah serangan pencobaan yang
paling mengerikan. Sebaliknya, jika kita kehilangan pandangan akan
kemahacukupan Allah, (hal yang terlalu sering kita lakukan,) kita membuka diri
kita untuk dikalahkan pada pertempuran pertama. Dunia ini mengira bahwa Allah
duduk di surga sebagai penonton yang pasif dan tak peduli pada peristiwa-peristiwa
yang sedang terjadi. Apakah kita perlu heran, bahwa manusia gemetar setiap kali
ada bencana, karena mereka percaya mereka adalah bulan-bulanan dari nasib buta?
Tidak mungkin ada keamanan kecuali kita mendapat kecukupan dari kebenaran akan
pengawas ilahi, dan kita mempercayakan hidup dan semua milik kita ke dalam
tangan Allah. Hal pertama yang harus kita pandang adalah kuasa-Nya, supaya kita
memiliki keyakinan yang lengkap akan diri-Nya sebagai benteng kita, sehingga
kita menempatkan diri kita dalam perlindungan-Nya. Bersama dengan ini, haruslah
juga ada keyakinan akan belas kasihan-Nya, untuk mencegah kekuatiran-kekuatiran
yang muncul dalam batin kita.
No comments:
Post a Comment