Sunday, March 25, 2018

Mazmur 62:12-13(a)



Satu kali Allah berfirman, dua hal yang aku dengar: bahwa kuasa dari Allah asalnya, dan dari pada-Mu juga kasih setia, ya Tuhan. Ketika manusia mengamati perubahan-perubahan di dunia, biasanya pikiran mereka terayun ke beberapa arah, atau paling tidak cenderung goyah. Namun Daud menunjukkan sebuah prinsip yang lebih pasti untuk pengaturan tingkah laku mereka, yaitu ia merekomendasikan ketundukkan penuh hormat pada Firman Allah. Sangatlah penting bahwa kita ditegakkan di atas kepercayaan pada Firman-Nya. Di sini kita diarahkan pada keyakinan yang tak mungkin salah, yang merupakan bagian dari kepercayaan itu. Allah bertindak dengan konsisten pada diri-Nya sendiri, dan tidak pernah dapat menyeleweng dari apa yang Ia telah katakan. Setiap perkataan yang dikeluarkan Allah harus kita terima sebagai yang memiliki otoritas.


Dan dari pada-Mu juga kasih setia, ya Tuhan. Jika kita ingin membentengi pikiran kita terhadap pencobaan, sangatlah penting bagi kita untuk memiliki pandangan yang tinggi dan tepat mengenai kuasa dan belas kasihan Allah. Tidak ada yang dapat menjaga kita tetap pada jalan yang lurus dan tidak menyeleweng lebih efektif daripada keyakinan yang teguh bahwa segala peristiwa berada dalam tangan Tuhan, dan bahwa Ia mahapengasih sama seperti Ia mahakuasa. Orang yang mendisiplin dirinya untuk merenungkan kedua sifat Allah ini, pastilah berdiri tegak dan tak tergoyang di bawah serangan pencobaan yang paling mengerikan. Sebaliknya, jika kita kehilangan pandangan akan kemahacukupan Allah, (hal yang terlalu sering kita lakukan,) kita membuka diri kita untuk dikalahkan pada pertempuran pertama. Dunia ini mengira bahwa Allah duduk di surga sebagai penonton yang pasif dan tak peduli pada peristiwa-peristiwa yang sedang terjadi. Apakah kita perlu heran, bahwa manusia gemetar setiap kali ada bencana, karena mereka percaya mereka adalah bulan-bulanan dari nasib buta? Tidak mungkin ada keamanan kecuali kita mendapat kecukupan dari kebenaran akan pengawas ilahi, dan kita mempercayakan hidup dan semua milik kita ke dalam tangan Allah. Hal pertama yang harus kita pandang adalah kuasa-Nya, supaya kita memiliki keyakinan yang lengkap akan diri-Nya sebagai benteng kita, sehingga kita menempatkan diri kita dalam perlindungan-Nya. Bersama dengan ini, haruslah juga ada keyakinan akan belas kasihan-Nya, untuk mencegah kekuatiran-kekuatiran yang muncul dalam batin kita.

No comments:

Post a Comment