Tuesday, April 3, 2018

Mazmur 66:1-12

Sebab Engkau telah menguji kami, ya Allah, telah memurnikan kami, seperti orang memurnikan perak. Ketika penderitaan mendatangi kita, kita harus memikirkan bahwa penderitaan datang dari Allah, dan diberikan untuk kebaikan kita. Dengan maksud inilah sang Pemazmur menyebut mereka diuji dan dimurnikan. Allah menguji anak-anak-Nya dengan tujuan memurnikan mereka dari dosa mereka, seperti kotoran dikeluarkan dari perak oleh api. Pada saat yang sama, Pemazmur juga menyiratkan bahwa kesabaran mereka telah diuji. Pencobaan mereka merupakan pencobaan yang berat, seperti perak berkali-kali dimasukkan ke dalam perapian. Mereka menyatakan syukur mereka pada Tuhan, sebab mereka tidaklah dihancurkan oleh ujian mereka. Ujian mereka telah datang dalam berbagai rupa, dan sangat keras, seperti yang digambarkan, bukan hanya oleh ungkapan ini, melainkan dari seluruh konteks, di mana dikatakan mereka telah dibawa ke dalam jaring, diletakkan dalam situasi yang sulit, orang-orang telah melintasi kepala mereka, dan mereka dipimpin melewati karam kapal dan api.

Kami telah menempuh api dan air. Ketika Pemazmur membicarakan tentang kekejaman yang mereka derita dengan tidak adil dari tangan para musuh mereka, ia membicarakannya sebagai penghukuman ilahi. Pemazmur ingin menjaga umat Allah dari mengira bahwa Allah tidak tahu apa yang mereka alami, atau perhatian Allah pada mereka sedang teralih oleh hal-hal lain. Kondisi mereka yang digambarkan di sini adalah perwakilan kondisi Gereja. Ketika Gereja ditindas dan dilempar ke dalam api atau air, oleh ujian yang berturut-turut, kiranya kita tidak merasa hal itu begitu aneh atau baru sehingga kita terkejut dan takut.

Tetapi Engkau telah mengeluarkan kami sehingga bebas (terjemahan lain: sehingga tiba di tempat yang berkelimpahan). Ungkapan ini adalah perumpamaan untuk kondisi yang makmur, seperti umat Allah dibawa ke tempat yang nyaman dan subur, di mana ada kelimpahan akan rumput yang hijau. Kebenaran di dalamnya adalah meski Allah mendatangkan hajaran yang keras pada anak-anak-Nya untuk sementara, namun Ia pada akhirnya akan memahkotai mereka dengan sukacita dan kemakmuran.

No comments:

Post a Comment