Thursday, April 5, 2018

Mazmur 67


Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita. Sang Pemazmur mengawali dengan berdoa untuk berkat Ilahi, terutama untuk bangsa Yahudi. Ia berbicara tentang orang-orang yang merupakan bagian dari Gereja Allah, dan bukan orang di luarnya. Jelaslah bahwa ia menyusuri segala berkat yang mereka terima ke sumbernya, yaitu karunia Allah yang cuma-cuma. Dari ini kita belajar, bahwa selama kita di dunia, segala kebahagiaan, keberhasilan, kemakmuran, semuanya berasal dari sumber yang sama. Jika demikian, bagaimana mungkin ada orang yang berpikir, ia dapat mengantisipasi kebaikan Allah dengan jasa-jasanya yang layak?

Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah. Setelah berbicara mengenai segala bangsa berbagian dalam pengenalan Allah yang membawa keselamatan, Pemazmur memberitahu kita bahwa mereka akan memproklamirkan kebaikan-Nya, dan mendorong mereka untuk bersyukur. Mustahil kita dapat memuji Allah dengan benar, kecuali pikiran kita tenang dan riang, kecuali kita telah diperdamaikan dengan Allah, kecuali kita dihidupkan oleh pengharapan keselamatan, dan “damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal,” bertakhta dalam hati kita (Fil. 4:7). Penyebab dari sukacita adalah event panggilan kepada bangsa-bangsa non-Yahudi. Penyebabnya bukan pemerintahan Allah secara umum, namun pemerintahan-Nya yang khusus dan rohani di atas Gereja, yaitu orang-orang yang Ia telah kumpulkan di bawah pemerintahan-Nya oleh pengajaran Taurat.
Tanah telah memberi hasilnya. Setelah tindakan utama dari karunia Allah telah dibahas, berikutnya berkat-berkat temporal yang Ia berikan pada anak-anak-Nya, supaya mereka memiliki segala sesuatu untuk melengkapi kebahagiaan mereka. Segala berkat yang Allah berikan pada umat-Nya di masa lampau adalah seperti terang yang diangkat di hadapan dunia, supaya mereka ditarik datang kepada-Nya. Jika Allah dengan murah hati memenuhi kebutuhan umat-Nya, maka tujuannya adalah untuk membesarkan takut akan nama-Nya, oleh karena segala ujung bumi akan melihat kasih sayang kebapaan-Nya bagi milik-Nya sendiri, dan menundukkan diri mereka dengan keriangan di bawah pemerintahan-Nya.

No comments:

Post a Comment