Saturday, April 7, 2018

Mazmur 68:8-28

Ya Allah, ketika Engkau maju berperang di depan umat-Mu. Pemazmur menunjukkan bahwa kebaikan Allah terutama ditampilkan di dalam Gereja, yang Allah telah pilih sebagai panggung di mana kasih kebapaan-Nya dinyatakan. Ayat-ayat selanjutnya bertujuan untuk membawa anak-anak Abraham untuk menerapkan pengamatan tersebut pada diri mereka sendiri. Ia merujuk kepada peristiwa pelepasan mereka dari Mesir, yang merupakan janji pertama dan kekal dari karunia Allah, dan yang meresmikan adopsi mereka di bawah bapa gereja. Peristiwa luar biasa yaitu keluarnya mereka dari Mesir telah memberikan bukti kepada segala jaman akan cinta kasih yang Allah miliki untuk gereja-Nya. Mengapa begitu banyak mujizat terjadi? Mengapa langit dan bumi digoncangkan? Mengapa gunung-gunung gemetar? Semua itu adalah supaya semua orang mengenali kuasa Allah berkaitan dengan kelepasan bagi umat-Nya. Pemazmur menggambarkan Allah sebagai pemimpin yang membawa mereka maju. Dan bukan hanya melewati laut Merah, tetapi dalam perjalanan mereka sepanjang mereka mengembara di padang gurun.  

Kereta-kereta Allah puluhan ribu, bahkan beribu-ribu banyaknya (terjemahan lain: Kereta-kereta Allah adalah ribuan kali ribuan malaikat). Kita cenderung meremehkan kehadiran Allah, maka Daud memberikan gambaran untuk meninggikan pikiran kita mengenai hal itu. Hati kita yang tidak beriman membuat kita merasa bahaya terkecil dalam dunia lebih berat daripada kuasa Allah. Kita gemetar di bawah ujian terkecil, kita lupa atau kita memandang rendah kemahakuasaan-Nya. Untuk melindungi kita dari kesalahan tersebut, Daud mengarahkan kita pada puluhan ribu malaikat, bahkan jumlahnya tak terhitung, yang ada di bawah komando Allah. Perenungan tentang hal ini akan menyanggupkan kita menghadapi kejahatan yang menyerang kita. Dikatakan puluhan ribu di sini, tetapi ini hanyalah sebuah angka yang menolong kita menyadari bahwa bala tentara Allah yang hidup, yang Ia tugaskan untuk menolong kita, tidak dapat dihitung jumlahnya, dan pastilah hal ini menghibur kita dalam penderitaan-penderitaan yang paling mematikan dalam hidup ini.

Tuhan telah berfirman: "Dari Basan akan Kubawa kembali.” Para nabi terbiasa menggambarkan belas kasihan Allah dengan rujukan pada sejarah penebusan Israel, supaya dengan memandang ke belakang pada pembebasan agung pertama mereka, umat Allah dapat menemukan dasar untuk mengharapkan pertolongan Allah di masa depan. Di sini Allah digambarkan sebagai yang berbicara sendiri, untuk menekankan hal ini lebih lagi.

No comments:

Post a Comment