Monday, April 9, 2018

Mazmur 69:1-6

Lesu aku karena berseru-seru, kerongkonganku kering; mataku nyeri karena mengharapkan Allahku. Daud menunjukkan sebuah contoh dari kesabaran yang langka dan luar biasa, ketika ia mencari dan berseru pada Allah dalam kondisi yang kacau dan tanpa harapan. Ia berkeluh kesah tentang berseru-seru sampai kelelahan dan menjadi serak, dan semua itu tidak ada gunanya. Meski indera tubuhnya telah mencapai batas kekuatannya, namun kekuatan imannya tidak menjadi padam sama sekali. Selagi Allah tidak mendisiplin kita, kita harus merenungkan kebenaran in, dan mengambil pertolongan yang dimunculkannya ketika dalam bencana, yaitu: bahkan dalam kesulitan paling dalam, iman sanggup menjaga kita tetap tegak, dan bahkan sanggup mengangkat kita pada Allah. Paulus bersaksi (Rm. 8:39), tidak ada ketinggian atau kedalaman yang sanggup memisahkan kita dari kasih-Nya yang tak terbatas, yang mengalahkan segala kedalaman, bahkan neraka sekalipun.

Orang-orang yang membenci aku tanpa alasan lebih banyak dari pada rambut di kepalaku. Daud berusaha mencegah dirinya dari menyerah kepada penghakiman manusia yang salah, dengan merujuk kepada Allah sebagai hakim perkaranya. Karena ia memiliki kesaksian dari hati nurani yang baik, ia sanggup mengabaikan penilaian tak adil yang manusia jatuhkan atas karakternya. Memang kita ingin integritas kita diakui dan disetujui oleh manusia, dan bukan untuk diri kita sendiri, melainkan untuk pertumbuhan saudara-saudara seiman kita. Namun jika kita telah melakukan semua dalam kuasa kita untuk membuat pendapat yang baik mengenai kita dari manusia, tapi mereka memutarbalikkan semua perkataan baik yang kita ucapkan, dan semua tindakan baik yang kita lakukan, kita harus memelihara kebesaran hati sedemikian, sehingga kita dengan berani memandang rendah dunia dan semua penuduh palsu; kita tenang dan puas dengan penghakiman Allah dan hanya penghakiman Allah. Orang-orang yang terlalu cemas tentang menjaga reputasi mereka, tak mungkin tidak sering mengalami kelemahan hati. Marilah kita selalu siap untuk menjawab manusia; tetapi jika mereka menolak untuk mendengarkan penjelasan pembelaan diri kita, biarlah kita terus melanjutkan jalan kita, melalui laporan yang baik dan juga yang buruk. Marilah kita mengikuti teladan Paulus di 1 Korintus 4:5, di mana ia merujuk kepada penghakiman Allah, “yang akan menerangi apa yang tersembunyi dalam kegelapan.”

No comments:

Post a Comment