Tuesday, April 10, 2018

Mazmur 69:7-22



Sebab oleh karena Engkaulah aku menanggung cela, noda meliputi mukaku. Di sini Daud dengan adil menuntut perkaranya. Bukan karena ia melakukan kejahatan, melainkan karena ia menaati Allah-lah, maka manusia tidak setuju dan menghakiminya dengan tergesa-gesa. Suatu penghiburan besar bagi orang beriman yang sejati, bahwa mereka dapat menjelaskan bahwa mereka memiliki jaminan dan panggilan dari Allah untuk apa yang mereka kerjakan. Jika kita dibenci dunia karena mengakui iman kita di depan umum, ingat bahwa ini adalah hal yang sudah pasti akan terjadi. Jelaslah dari pengamatan, bahwa orang jahat tidak pernah lebih gencar menyerang kebenaran Allah dan ibadah yang sejati. Maka jika kita dibenci dunia, kita memiliki dasar untuk memiliki keyakinan yang dua kali lipat lebih kuat.

Sebab cinta untuk rumah-Mu menghanguskan aku. Daud lupa akan dirinya sendiri ketika ia dibakar oleh semangat kudus untuk memelihara Gereja, dan kemuliaan Allah yang tidak bisa dilepaskan darinya. Semua orang membual bahwa mereka menyerahkan pada Allah kemuliaan milik-Nya. Tetapi ketika Taurat, hukum hidup bajik dan suci menunjukkan klaim akan hidup mereka, mereka menghina Allah, dan bukan itu saja, tetapi mereka dengan kemarahan melawan-Nya, dalam mereka melawan Firman-Nya. Seakan-akan Allah ingin dihormati dengan nafas mulut saja! Ia ingin takhta-Nya ditegakkan di antara manusia, dan Ia mengatur mereka dengan hukum-Nya. Daud di sini menempatkan Gereja sebagai wakil Allah. Ia tidak bermaksud mengambil hak Allah menjadi milik Gereja, tetapi untuk menunjukkan kepura-puraan orang yang mengaku sebagai umat Allah. Orang-orang tersebut memberontak dari kendali hukum suci Allah, yang dipercayakan kepada Gereja. Daud menghadapi sekelompok orang yang mengaku sebagai umat Allah, meski mereka adalah orang-orang munafik dan bukan anak sejati. Semua yang mendukung Saul membual akan tempat mereka dalam Gereja, dan menandai Daud sebagai orang yang sesat atau busuk. Meskipun diperlakukan demikian, Daud tidaklah menjadi putus asa, melainkan ia dengan rela menerima segala serangan demi perlindungan Gereja.

No comments:

Post a Comment