Wednesday, April 18, 2018

Mazmur 73:25-28



Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau?

Daud menyatakan, bahwa ia tidak menginginkan apapun, baik di surga atau di bumi, selain Allah sendiri. Tanpa Allah, hal-hal lain, yang biasanya menarik hati manusia, tidaklah indah bagi Daud. Allah dimuliakan sebagaimana hak-Nya, jika kita hanya berpegang pada-Nya saja, puas hanya oleh-Nya saja, dan bukan dihanyutkan dari satu hal ke hal yang lain. Jika kita memberikan bagian yang terkecil dari hati kita untuk makhluk ciptaan, kita mencuri kemuliaan Allah yang adalah hak-Nya. Dosa ini ada pada setiap jaman, dan terlalu banyak orang yang melakukan penghujatan ini pada masa kini. Betapa sedikitnya orang yang memberikan hati mereka hanya kepada Allah saja!

Jika kita ingin mencari Allah dengan benar, kita harus waspada, jangan kita tersesat ke jalan-jalan lain. Kita harus membuang segala takhayul dan kesombongan, dan membawa diri kita segera dan hanya kepada Allah. Inilah satu-satunya jalan mencari-Nya.

Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi. Arti ungkapan ini adalah: aku mengetahui, bahwa Engkau itu cukup, bahkan lebih dari cukup bagiku, tanpa segala hal-hal lain. Karena itu aku tidak membiarkan diriku diombang-ambingkan bermacam-macam nafsu, melainkan tenang dan puas dengan diri-Mu. Secara singkat, supaya kita puas hanya dengan Allah saja, sangatlah penting kita mengetahui kelimpahan berkat yang Ia tawarkan untuk kita terima.

Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya. Kita hanya mencari dari Allah, hal yang kita sadar kita tidak miliki tetapi perlukan. Semua orang mengakui ini. Kebanyakan orang berpikir, yang penting Allah menolong kelemahan kita, atau menolong kita ketika kita sanggup menolong diri kita sendiri. Tetapi pengakuan Daud lebih dari hal ini. Ia membukakan dirinya yang bukan apa-apa, yang tidak memiliki apapun juga di hadapan Allah. Dengan sangat tepat ia katakan, bahwa Allah-lah bagiannya. Arti “bagian” dalam Alkitab adalah keadaan atau hak milik yang mencukupi dan memuaskan tiap orang. Mengapa Allah disebut sebagai bagian kita, adalah karena diri-Nya sendiri cukup bagi kita, dan dalam Dia-lah ada kebahagiaan kita yang sempurna.


Article by John Calvin
Translated by Tirza Rachmadi

No comments:

Post a Comment