Monday, April 23, 2018

Mazmur 78



Yang telah kami dengar dan kami ketahui.

Betapa tingginya pun keagungan Firman Allah, namun manfaat dan berkat darinya sanggup menjangkau orang tak berpengalaman dan anak-anak kecil. Bukan dengan sia-sia, Roh Kudus mengundang dan mendorong orang demikian untuk belajar darinya. Kebenaran ini harus kita perhatikan dengan seksama. Allah memperhatikan keterbatasan kapasitas manusia, dan berbicara dengan cara yang sederhana dan mudah, tapi manusia menganggap cara ini terlalu gampang. Jika Allah memakai cara yang lebih tinggi, untuk memberikan kewenangan yang lebih besar bagi Firman-Nya, manusia beralasan bahwa cara itu terlalu tidak jelas, untuk menutupi kebodohan mereka. Kedua kejahatan ini banyak ditemui di dunia. Roh Kudus menggunakan cara yang membuat keagungan kebenaran-kebenaran-Nya sanggup dimengerti orang-orang paling lemah, jika mereka memiliki hati yang mau taat dan mau diajar, dan memiliki kerinduan yang sungguh untuk menerima instruksi. Sang nabi ingin menyingkirkan segala keraguan akan pengajarannya. Ia tidak mengajarkan apapun yang baru, kecuali apa yang sudah lama diketahui dan diterima oleh Gereja.

Yang diceritakan kepada kami oleh nenek moyang (terjemahan lain: bapa-bapa) kami. Banyak hal-hal tersebar luas tanpa dasar kebenaran. Terlalu banyak telinga manusia yang diisi oleh dongeng. Maka sang nabi mengatakan, pengetahuan tentang hal-hal ini diceritakan kepada orang Yahudi oleh para bapa mereka.Artinya bukanlah segala sesuatu yang diajarkan di rumah tidak mungkin salah. Namun berita yang berasal dari negeri jauh dan asing, jauh lebih mudah diselewengkan menjadi kepalsuan. Yang perlu diperhatikan adalah, bukan semua bapa dimaksudkan di sini, melainkan para bapa yang dipilih menjadi umat Allah yang khusus, yang kepadanya kebenaran ilahi itu dipercayakan. Allah berkehendak, supaya hal-hal ini diajarkan dari jaman ke jaman tanpa berhenti, dari ayah ke anak dalam setiap keluarga, supaya sampai keluarga terakhir dari umat manusia boleh dijangkau, agar mereka merayakan pujian Allah Yahweh dalam karya-karya ajaib yang Ia telah kerjakan.

Article by John Calvin
Translated by Tirza Rachmadi

No comments:

Post a Comment