Thursday, May 3, 2018

Mazmur 80:17-20



Mereka telah membakarnya dengan api dan menebangnya (terjemahan lain: Pohon anggur-Mu telah ditebang, dibakar dengan api).

Bencana yang menimpa umat Allah digambarkan dengan lebih jelas. Sebelumnya dikatakan bahwa pohon anggur Allah ditinggalkan kepada binatang liar yang merusaknya. Tapi bencana yang lebih besar adalah: dihabiskan oleh api, dicabut dengan akarnya, dan diruntuhkan sama sekali. Orang Israel telah menyeleweng dengan berkhianat dari agama yang benar, namun mereka tetap merupakan bagian dari Gereja. Kita diperingatkan oleh contoh yang menyedihkan ini, akan beratnya hukuman yang sesuai dengan tidak tahu bersyukurnya kita, apalagi jika digabungkan dengan kekerasan hati, yang mencegah peringatan dan teguran tajam Allah bermanfaat bagi kita.

Marilah kita belajar dari contoh yang sama, ketika murka Allah berkobar-kobar di sekeliling kita, dan ketika kita ada di tengah api-Nya yang menyala-nyala, biarlah kita menyerahkan segala kesusahan kita ke dalam pelukan-Nya. Dengan cara yang ajaib, Ia mengangkat Gereja-Nya dari jurang kehancuran. Allah pasti bersedia untuk memberikan karunia-Nya pada kita tanpa henti, dan juga memperkaya kita dengan berkat yang lebih dan lebih lagi, jika saja kejahatan kita tidak menghalangi-Nya. Mustahil Ia tidak murka karena banyaknya pelanggaran kita. Namun belas kasihan-Nya yang tak tertandingi dibuktikan oleh tindakan-Nya memadamkan api yang kita sendiri nyalakan dan sebarkan, dan Ia menyelamatkan sebagian atau sisa-sisa dari Gereja. Lebih tepatnya Ia membangkitkan sebuah umat yang menyeru nama-Nya, dari abu.

Gereja hancur bukan karena kekuatan musuh-musuhnya, melainkan karena hardikan wajah Allah. Kita tidak akan mendapatkan keringanan penghukuman, kecuali kita percaya bahwa hukuman kita adalah hajaran tangan Allah yang pantas kita terima. Inilah tanda yang baik dari pertobatan orang Israel, bahwa seperti di Yesaya 9:12, “mereka memandang pada tangan dari Dia yang memukul mereka.”


Article by John Calvin
Translated by Tirza Rachmadi


No comments:

Post a Comment