Saturday, May 5, 2018

Mazmur 81:5-7



Pada waktu Ia maju melawan tanah Mesir. Aku mendengar bahasa yang tidak kukenal.

Bangsa Israel, dengan Allah sebagai pemimpin mereka, melewati tanah Mesir dengan bebas dan tanpa halangan. Penduduk Mesir telah menjadi tawar hati sehingga tidak berani melawan mereka. Sang nabi mengagungkan berkat pelepasan mereka, ketika atas nama seluruh umat, ia menyatakan bahwa ia telah dibebaskan dari barbarisme: Aku mendengar bahasa yang tidak kukenal. Sangat tidak nyaman untuk menempuh perjalanan di antara suatu bangsa yang tidak dapat berkomunikasi dengan kita. Bahasa adalah ikatan utama masyarakat. Bahasa adalah gambaran dan cermin pikiran kita. Orang-orang yang tidak dapat menggunakan bahasa dalam interaksi mereka, sama asingnya satu dengan yang lain seperti hewan-hewan liar di hutan. Ketika nabi Yesaya (33:19) berbicara tentang hukuman yang yang sangat mengerikan, ia mengatakan, “Engkau akan melihat bangsa yang sombong, orang-orang bahasanya samar, dengan logat yang aneh dan tak dapat dimengerti.” Maka umat Israel mengakui bahwa berkat yang Allah limpahkan harus dihargai lebih lagi, karena mereka dilepaskan dari orang Mesir, yang bahasanya tidak mereka kenal.

Aku telah mengangkat beban dari bahunya. Di sini Allah mengingatkan kembali berkat-berkat yang Ia telah berikan pada orang Israel, dan yang menunjukkan besarnya kewajiban mereka kepada-Nya. Semakin pahit belenggu yang sempat mengikat mereka, semakin dirindukan dan berharga kebebasan mereka. Allah bukan hanya melepaskan bahu kita dari beban batu bata, tetapi menebus kita dari penjajahan setan yang kejam dan menyengsarakan, dan mengeluarkan kita dari kedalaman neraka, kewajiban kita kepada-Nya jauh lebih ketat dan kudus, daripada yang dimiliki umat-Nya di masa lampau.

No comments:

Post a Comment