Saturday, May 12, 2018

Mazmur 82:5-8


Mereka tidak tahu dan tidak mengerti apa-apa. Setelah mengingatkan para pangeran akan tugas mereka, sang Pemazmur mengeluhkan bahwa tegurannya dibuat gagal oleh cinta mereka pada diri sendiri, dan mereka menolak instruksi yang sehat. Meskipun seluruh dunia goncang sampai ke dasarnya, mereka tetap saja tidak sadar dan merasa aman dalam mengabaikan kewajiban mereka. Ia menegur dan menghakimi ketidakwarasan mereka, yang nyata dalam ketidakpedulian mereka pada kekacauan di langit dan bumi, seakan-akan mereka bukan bagian dari umat manusia, padahal mereka ditetapkan menjadi penjaganya yang terpilih. Apa yang merampok akal sehat dari mereka? Mereka terpesona oleh kemuliaan mereka sendiri, dan menolak segala kuk yang dibebankan pada mereka. Maka tidak satu pun perenungan religius bermanfaat untuk membuat mereka menahan diri. Segala pengetahuan dan bijaksana yang sehat, harus berlanjut dengan menyerahkan pada Allah kemuliaan yang adalah bagian-Nya, dan tunduk pada kekang dan aturan dari Firman.

Aku sendiri telah berfirman: "Kamu adalah allah, dan anak-anak Yang Mahatinggi kamu sekalian. Namun seperti manusia kamu akan mati dan seperti salah seorang pembesar kamu akan tewas." Pemerintahan dunia dipercayakan pada para penguasa, dengan pengertian yang jelas, bahwa satu hari nanti, mereka sendiri pun harus menghadap tahta penghakiman surga. Kewibawaan yang sekarang diletakkan pada mereka, hanya bersifat sementara saja, dan akan berlalu, seperti dunia ini berlalu. 

Bangunlah ya Allah, hakimilah bumi, sebab Engkaulah yang memiliki segala bangsa. Allah memiliki tuntutan yang sah akan ketaatan segala bangsa. Semua tiran akan Ia tuntut karena dengan jahat dan tidak adil mencuri hak Allah untuk memerintah, ketika mereka meniadakan otoritas-Nya, dan memutarbalikkan jahat dengan baik, benar dengan salah. Maka kita harus memohon pada Allah untuk mengembalikan keteraturan dunia yang kacau ini, dan mengambil kembali hak-Nya untuk berkuasa di atas dunia.

Article by John Calvin
Translation by Tirza Rachmadi

No comments:

Post a Comment