Sunday, May 13, 2018

Mazmur 83:1-5


Sebab sesungguhnya musuh-musuh-Mu ribut . . . Mereka mengadakan permufakatan licik melawan umat-Mu. Salah satu buah dari kovenan Allah yang cuma-cuma dan penuh kemurahan, adalah Ia berjanji untuk menjadi musuh dari semua musuh kita. Janji ini memiliki kepentingan yang kuat, karena kesejahteraan umat-Nya, yang Ia letakkan di bawah perlindungan-Nya, tidak dapat diserang tanpa kemuliaan-Nya sendiri diserang. Namun marilah kita hidup damai dengan semua orang, sejauh kita dapat, dan marilah kita berusaha melaksanakan keadilan dalam semua tingkah laku kita, supaya ketika kita dibuat menderita oleh tangan manusia, kita dapat dengan yakin berseru kepada Allah, bahwa penderitaan itu akibat ketidakadilan.

Kesombongan dan serangan kekerasan dari musuh kita dapat digabungkan dengan kelicikan. Namun jika demikian, pantaslah bagi kita untuk menyerahkan pada Allah kemuliaan yang adalah milik-Nya, dengan cara tinggal tenang dalam keyakinan bahwa Ia sanggup menolong kita. Mematahkan orang congkak yang meluapkan murka mereka, dan mengalahkan orang licik dengan kelicikan mereka sendiri, adalah pekerjaan yang Ia sudah biasa lakukan sepanjang jaman. Supaya kita tidak mengira kita dibiarkan masuk dalam jebakan dan perangkap musuh kita, sang nabi menunjukkan sebuah pemikiran yang memberikan penghiburan dan pengharapan tertinggi, yaitu kita adalah umat Allah. Kita disembunyikan di bawah bayangan sayap Allah.

Meskipun kita kelihatannya terpapar kepada kehendak orang jahat dan sombong, namun kita dipelihara oleh kuasa Allah yang tersembunyi. Dalam Mazmur lain (27:5), dikatakan, “Sebab Ia melindungi aku dalam pondok-Nya pada waktu bahaya; Ia menyembunyikan aku dalam persembunyian di kemah-Nya.” Orang-orang yang dijaga oleh Allah hanyalah orang-orang yang lari berlindung pada-Nya dalam takut, dan membuang segala ketergantungan pada kekuatan mereka sendiri. Tidak ada jalan lebih baik bagi keamanan kita, selain berlindung di bawah bayangan sang Mahakuasa, dan dengan kesadaran akan kelemahan kita, menyerahkan keselamatan kita pada-Nya, pada pelukan-Nya.

Article by John Calvin
Translation by Tirza Rachmadi

No comments:

Post a Comment