Monday, May 14, 2018

Mazmur 83:6-19


Sungguh, mereka telah berunding dengan satu hati. Bahkan ketika seluruh dunia berkomplot  bersama melawan kita, kita memiliki sebuah tembok besi bagi perlindungan kerajaan Kristus dalam kata-kata berikut ini, “Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia?” (Mzm. 2:1).

Besarlah manfaatnya merenungkan hal ini sebagai contoh, apa yang menjadi bagian Gereja Allah dari sejak awalnya. Merenungkannya dengan benar, akan menjaga kita sehingga tidak menjadi tawar hati ketika kita menyaksikan seluruh dunia berbaris melawan kita. Jika kita sudah tiba pada keyakinan yang teguh, bahwa yang terjadi pada kita bukan suatu hal aneh, perenungan akan kondisi Gereja dari masa lampau akan memberi kita kekuatan, untuk tinggal dalam kesabaran, hingga Allah tiba-tiba menyatakan kuasa-Nya, yang sanggup secara sempurna tanpa pertolongan dari ciptaan-Nya, untuk menggagalkan segala usaha dunia.

Para orang saleh mungkin memiliki keraguan, apakah ada pertolongan yang siap diberikan kepada mereka dari surga. Untuk menyingkirkan keraguan itu, sang nabi dengan jelas menegaskan bahwa orang-orang yang menindas Gereja, akan diperkarakan karena menyatakan perang terhadap Allah, yang telah mengambil Gereja di bawah perlindungan-Nya: “Siapa yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mata-Nya” (Zak. 2:8). Dan, “Jangan mengusik orang-orang yang Kuurapi, dan jangan berbuat jahat kepada nabi-nabi-Ku!" (Mzm. 105:15). Bagi Allah urapan yang Ia telah berikan pada kita adalah seperti perisai yang menjaga kita dengan sempurna. Bangsa-bangsa yang disebutkan di sini tidak terang-terangan menyatakan perang terhadap-Nya, tetapi ketika Ia melihat hamba-hamba-Nya diserang dengan tidak adil, Ia berdiri di antara mereka dan penyerang mereka, untuk menanggung segala pukulan yang ditujukan pada hamba-hamba-Nya. Maka benarlah jika dikatakan para bangsa itu mengadakan perjanjian melawan Allah. Karena Allah telah menyatakan segala serangan pada kita adalah serangan pada-Nya, kita dapat menyaksikan oleh mata iman, seperti dari sebuah menara penjaga, bagaimana kehancuran mendekati para pengikut Antikristus, peristiwa yang sedih dan mengerikan.

Article by John Calvin
Translation by Tirza Rachmadi

No comments:

Post a Comment