Wednesday, May 16, 2018

Mazmur 84:4


Bahkan burung pipit telah mendapat sebuah rumah, dan burung layang-layang sebuah sarang. Daud membandingkan dirinya dengan burung pipit dan burung layang-layang, untuk menunjukkan beratnya kesengsaraannya. Betapa sulitnya bagi keturunan Abraham yang diusir keluar dari milik pusaka yang telah dijanjikan pada mereka, sementara burung-burung kecil menemukan tempat untuk membangun sarang mereka. Daud dapat memperoleh tempat tinggal yang nyaman, dan mungkin berdiam bersama orang-orang tak percaya yang memiliki kehormatan dan kekayaan. Tetapi selama ia tidak mendapatkan kebebasan jalan masuk ke tempat kudus Allah, ia merasa diasingkan dari seluruh dunia. Tanpa keraguan, tujuan yang harus kita kejar dalam hidup kita adalah berbagian dalam ibadah pelayanan pada Allah. Bagaimana cara kita melayani-Nya yang Ia tuntut, adalah bersifat rohani. Tetapi tetaplah penting untuk kita menggunakan pertolongan eksternal yang telah Ia tetapkan dengan bijaksana untuk kita turuti. Inilah sebabnya Daud tiba-tiba berseru, mezbah-mezbah-Mu, ya TUHAN semesta alam. Mengenai keadaan Daud waktu itu, ada orang-orang yang mengatakan, bahwa banyak tempat persembunyian di dunia, di mana ia dapat tinggal dalam keamanan dan ketenangan, bahkan ada banyak orang yang dengan senang hati menerimanya sebagai tamu di bawah atap mereka, dan karena itu, Daud tidak perlu merasa demikian tertekan. Daud akan menjawab, ia lebih suka kehilangan seluruh dunia daripada diasingkan dari Kemah Suci; bahwa tidak ada tempat yang menyenangkan, jika jauh dari mezbah-mezbah Allah; dan singkatnya, tidak ada tempat tinggal yang ia sukai di luar batas Tanah Suci. Ia menyiratkan ini semua dalam gelar yang ia berikan pada Allah, Rajaku dan Allahku. Ia memberi pengertian pada kita, bahwa hidupnya tidak nyaman dan pahit, karena ia diasingkan dari kerajaan Allah. Seperti ia mengatakan, karena Engkau adalah Allahku, untuk apa aku hidup jika bukan mencari-Mu?

Article by John Calvin
Translation by Tirza Rachmadi

No comments:

Post a Comment