Friday, May 18, 2018

Mazmur 84:6


Apabila melintasi lembah Baka, mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air. Daud menujukan hal ini sebagai bukti dari ketekunan orang saleh. Ketiadaan air, yang sering mematahkan tekad pengembara dari melaksanakan perjalanan mereka, tidak akan menghalangi orang saleh untuk segera mencari Allah, meski jalan mereka melalui lembah berpasir dan kering. Dalam kata-kata ini, ada teguran bagi kemalasan orang-orang yang tidak mau menanggung sedikit pun ketidaknyamanan, demi mendapatkan berkat dari ibadah kepada Allah. Mereka memanjakan diri mereka dalam kenyamanan dan kesenangan, dan tidak membiarkan apapun mengganggu hal ini. Jika mereka tidak dituntut memberikan kerja keras atau pengorbanan, mereka siap mengaku diri sebagai hamba-hamba Allah. Tetapi satu helai rambut dari kepala mereka pun tidak akan mereka berikan, untuk memperoleh kebebasan mendengar Injil, dan menikmati sakramen. Jiwa malas ini, seperti nyata dari pengamatan sehari-hari, telah membelenggu jutaan orang pada sarang mereka, sehingga mereka tidak sanggup kehilangan sedikitpun kesenangan dan kenyamanan mereka. Bahkan di tempat-tempat, di mana suara lonceng gereja memanggil orang untuk berdoa bersama-sama, kita lihat ada yang tidur, ada yang hanya memikirkan uang, ada yang terjerat dalam urusan duniawi, dan yang lain sibuk menghibur diri. Tidaklah mengejutkan, jika orang-orang yang berjarak jauh dan tidak dapat menikmati ibadah dan sarana keselamatan tanpa membuat pengorbanan dari harta duniawi mereka, duduk diam di rumah. Daud berbicara supaya orang-orang seperti itu tidak hidup aman dan berpuas diri dalam menikmati kemakmuran lahiriah. Orang-orang yang hatinya memiliki agama sejati, dan yang dengan tulus melayani Allah, mengarahkan langkah mereka ke tempa kudus Allah, bukan hanya ketika jalan itu mudah dan enak, teduh dan menyenangkan, melainkan juga ketika mereka harus menjalani padang gurun yang tidak mulus dan gersang. Mereka lebih suka menggali sumur dengan kerja keras, daripada tidak melaksanakan perjalanan, dengan alasan kekeringan.

Article by John Calvin
Translation by Tirza Rachmadi

No comments:

Post a Comment