Saturday, May 26, 2018

Mazmur 88


Mengapa, ya TUHAN, Kaubuang aku, Kausembunyikan wajah-Mu dari padaku? Pada pandangan pertama, ratapan ini terlihat menandakan suatu keadaan batin di mana kedukaan tanpa penghiburan berada; tetapi di dalam ratapan ini ada doa-doa yang tersirat. Sang Pemazmur tidaklah dengan sombong mengajak Allah berdebat, melainkan dengan berduka memohon jalan keluar dari bencana-bencananya. Keluhan seperti ini layak dihitung di antara keluhan-keluhan yang tidak terucapkan, yang disebutkan Paulus di Roma 8:26. Seandainya sang nabi mengira dirinya ditolak dan dibenci oleh Allah, ia tidak mungkin bertekun dalam doa. Tetapi ia menyebutkan hasil penilaiannya secara kedagingan, yang ia lawan dengan perjuangan dan jiwa besar, supaya pada akhirnya boleh nyata bahwa doanya tidak sia-sia. Meskipun Mazmur ini tidak diakhiri dengan ucapan syukur, melainkan dengan keluhan penuh duka, seakan-akan tidak ada tempat bagi belas kasihan, namun Mazmur ini menjadi jauh lebih berguna untuk mendorong kita bertekun dalam keharusan berdoa. Sang nabi mengeluarkan keluhan-keluhannya dan menyerahkannya ke dalam pangkuan Allah. Ia tidak berhenti berharap pada keselamatan, yang bahkan tanda-tandanya tidak dapat ia lihat dengan mata jasmaniah. Ia tidak memanggil Allah pada awal Mazmur sebagai Allah yang menyelamatkannya, lalu mengucapkan selamat tinggal pada segala harapan mendapat pertolongan dari-Nya.

Memang benar, ketika hati kita berada dalam kebingungan dan keraguan, atau diombang-ambingkan ke sana-sini, iman sepertinya tenggelam. Namun kita belajar dari pengalaman, meski iman diapungkan naik dan turun di tengah segala gangguan ini, iman tetap terus kembali muncul ke permukaan, lagi dan lagi, sehingga tidak tenggelam. Kapanpun iman sepertinya sudah hampir tercekik, tetap saja iman dilindungi dan dijagai. Badai boleh mengamuk, tetapi iman terlindungi oleh perenungan bahwa Allah selalu setia, dan tidak pernah mengecewakan atau mengabaikan anak-anak-Nya.

Article by John Calvin
Translation by Tirza Rachmadi

No comments:

Post a Comment