Monday, May 28, 2018

Mazmur 89:10-30


Engkaulah yang meremukkan Rahab seperti orang terbunuh (terjemahan lain: tanah Mesir ditunggangbalikkan seperti seorang yang terluka). Dengan kata-kata ini, sang nabi memegahkan anugerah Allah, yang dinyatakan dalam kelepasan bagi Gereja. Ia menunjukkan kasih kebapaan Allah, baik kepada dirinya maupun orang-orang lain, untuk mendorong dirinya dan orang lain datang minta pertolongan kepada Allah, dengan lebih bebas dan lebih segera.

Keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Mu, kasih dan kesetiaan berjalan di depan-Mu. “Ornamen yang dipakai Allah, bukanlah jubah ungu, mahkota, atau tongkat kerajaan, melainkan bahwa Ia adalah hakim yang adil dan tak pilih kasih dari dunia, bapa yang penuh belas kasihan, dan pelindung setia bagi umat-Nya.” Raja-raja dunia perlu meminjam hal-hal yang dapat memberikan mereka wibawa, karena mereka tidak memilikinya dari diri mereka sendiri. Tetapi Allah memiliki segala kecukupan pada diri-Nya, dan tidak butuh bantuan dari manapun. Ia menampilkan kegemilangan gambar-Nya dalam keadilan, belas kasihan dan kebenaran.

Karena nama-Mu mereka bersorak-sorak sepanjang hari. Berbahagialah orang-orang yang dikaruniai untuk dapat bersukacita dalam Allah. Semua manusia sama-sama ditopang dan dipelihara oleh kemurahan-Nya, namun banyak orang jauh sekali dari merasakan dan mengalami kebaikan-Nya sebagai bapa. Banyak orang tidak sanggup percaya bahwa Ia memberikan karunia pada mereka, dan tidak sanggup merayakan keadaan mereka yang berbahagia ini. Maka dari itu, adalah sebuah hak istimewa yang diberikan pada orang pilihan-Nya, sehingga mereka dapat merasakan kebaikan-Nya, dan dikuatkan untuk menjadi riang dan bersukacita. Tidak ada keadaan yang lebih menyedihkan daripada orang percaya yang sambil menghabiskan karunia Allah, sambil menginjak-injak karunia itu dengan ketidakpekaan mereka. Semakin melimpah Allah memberkati mereka, semakin busuklah ketidakbersyukuran mereka. Kebahagiaan sejati adalah pemahaman kita akan kebaikan Allah, yang memenuhi hati kita dengan sukacita, dan menggerakkan kita untuk memuji dan bersyukur.

Article by John Calvin
Translation by Tirza Rachmadi

No comments:

Post a Comment