Tuesday, May 29, 2018

Mazmur 89:31-32


Jika anak-anaknya meninggalkan Taurat-Ku dan mereka tidak hidup menurut hukum-Ku. Meskipun keturunan Daud jatuh ke dalam dosa, tetapi Allah berjanji akan menunjukkan diri-Nya berbelas kasihan pada mereka. Ia tidak akan menghukum pelanggaran-pelanggaran mereka hingga sama beratnya dengan pemberontakan mereka. Selain itu, untuk menunjukkan betapa benarnya janji ini, di sini digambarkan Allah sendiri yang berbicara. Seakan-akan sang nabi mengajukan permohonan pada-Nya sesuai dengan kata-kata tepatnya dan butir-butir dari kovenan. Kita begitu mudah tergelincir masuk dalam kejahatan, dan cenderung terus-menerus terjatuh, maka kecuali Allah yang memaafkan kita, dengan belas kasihan-Nya yang tak terbatas, tidak akan ada satu butirpun dari kovenan yang tetap bertahan. Allah mengetahui, keturunan Daud jika ditinggalkan sendiri, pasti akan sering terjatuh oleh kesalahan mereka sendiri. Ia menyediakan jalan keluarnya, yaitu anugerah pengampunan-Nya.

Allah tidak berjanji akan membiarkan mereka tanpa hukuman, karena hal ini akan mendorong mereka berdosa. Adalah bermanfaat bagi manusia untuk menerima koreksi dari Allah. Yang Allah janjikan, adalah Ia akan mendisiplin mereka dalam kasih kebapaan. Ia tidak akan melaksakanakan pembalasan sepenuhnya seperti yang pantas diterima dosa-dosa mereka. Perhatikan juga, bahwa Ia menjanjikan pengampunan, bukan hanya bagi pelanggaran ringan, tapi juga bagi dosa-dosa yang besar dan berat.

Jika ketetapan-Ku mereka langgar dan tidak berpegang pada perintah-perintah-Ku. Ketika Allah mengangkat manusia sebagai anak dalam keluarga-Nya, mereka tidak segera meninggalkan kedagingan yang berdosa. Ada orang-orang yang bermimpi, bahwa begitu kita dicangkokkan ke dalam tubuh Kristus, segala kejahatan dalam kita segera dihancurkan. Seandainya Allah berkenan demikian, bahwa kita tiba-tiba dapat mengganti natur kita, dan menampilkan kesempurnaan malaikat sesuai persyaratan! Namun jelaslah, kita jauh dari pencapaian demikian, maka selama kita masih membawa kemah tubuh kedagingan kita ini, biarlah kita mengucapkan selamat tinggal pada khayalan iblis itu, dan membawa diri kita menghadap tempat kudus pengampunan, yang setiap saat terbuka bagi kita.

Article by John Calvin
Translation by Tirza Rachmadi

No comments:

Post a Comment