Wednesday, May 30, 2018

Mazmur 89:33-34


Maka Aku akan membalas pelanggaran mereka dengan gada, dan kesalahan mereka dengan pukulan-pukulan. Allah tidak mengangkat kita menjadi anak-anak-Nya supaya kita didorong berdosa dengan lebih berani dan bebas. Maka di sini disebutkan pukulan, untuk menunjukkan bahwa Ia benci dosa-dosa anak-anak-Nya. Dengan memperingatkan mereka akan apa yang layak mereka terima karena melawan Dia, Ia mengundang dan menggerakkan mereka untuk bertobat. Hajaran dari bapa ini berfungsi seperti obat, dan berada di tengah-tengah antara dua hal: pemanjaan, yang mendorong orang berdosa, dan kekerasan ekstrim, yang mencemplungkan orang ke dalam kehancuran. Allah berbicara mengenai disiplin-Nya seperti lazimnya manusia lakukan. Kemarahan seorang ayah yang mengoreksi anak-anaknya keluar dari cinta kasih, karena jika tidak dikoreksi, anak-anak akan dirugikan. Tetapi juga ada kontras antara Allah dan manusia, yaitu ketika Ia menegur kita, Ia melakukannya dengan menahan diri dan kelembutan. Jika Allah mengeluarkan segenap kekuatan-Nya, tidak ada lagi yang tersisa dari diri kita. Ia dapat melakukannya seperti menggerakkan satu jari. Ketika Allah menghukum dosa orang percaya, Ia memberi batasan yang sehat pada hukuman itu. Maka tugas kita adalah menerima segala hukuman yang Ia letakkan pada kita, seperti menerima obat.

Tidak ada tujuan lain, selain Allah mengoreksi kejahatan anak-anak-Nya, supaya setelah mereka dimurnikan seluruhnya, Ia memulihkan karunia dan persahabatan-Nya bagi mereka. Kata-kata Paulus di 1 Kor. 11:32 menegaskan bahwa orang beriman “dididik, supaya tidak akan menerima hukuman bersama-sama dengan dunia.” Supaya mereka tidak tenggelam di bawah beban koreksi Allah, Ia menahan tangan-Nya, dan memperhitungkan kelemahan mereka dengan penuh perhatian. Janji ini pun dipenuhi, kasih setia-Ku tidak akan Kujauhkan dari padanya, bahkan sewaktu Ia marah pada mereka. Sementara Ia mengoreksi mereka untuk kebaikan dan keselamatan mereka, Ia tidak berhenti mengasihi mereka. Allah berjanji bahwa kovenan-Nya tetap dan bekerja, bukan hanya karena Ia setia, tetapi karena Ia akan menjaga umat-Nya dari kejatuhan karena ketidaksetiaan.

Article by John Calvin
Translation by Tirza Rachmadi

No comments:

Post a Comment