Thursday, May 31, 2018

Mazmur 89:35-36


Aku tidak akan melanggar perjanjian-Ku, dan apa yang keluar dari bibir-Ku tidak akan Kuubah. Pengenalan sejati akan belas kasihan Allah hanya dapat diperoleh dari Firman-Nya. Maka Ia memerintahkan kita untuk mengarahkan mata tetap pada kovenan-Nya. Semakin luar biasa dan bernilainya suatu berkat, “Sekali diangkat sebagai anak oleh Allah, tidak akan pernah ditolak oleh-Nya,” semakin sulit bagi kita untuk mempercayai berkat itu benar. Kita tahu betapa banyaknya pikiran-pikiran yang muncul dalam batin kita, menggoda kita untuk meragukannya. Supaya orang beriman tidak menyiksa diri mereka dengan memikirkan apakah mereka diterima Allah atau tidak, mereka diperintahkan untuk melihat pada kovenan, dan memeluk keselamatan yang ditawarkan pada mereka dalam kovenan itu. Allah menunjukkan kesetiaan-Nya pada kita, supaya kita menghitung janji-Nya cukup, dan tidak mencari-cari kepastian keselamatan kita di tempat lain.

Aku tidak akan berlaku curang dalam hal kesetiaan-Ku. Di ayat sebelumnya, Allah berjanji, bukan saja Ia sendiri akan setia, tetapi juga bahwa yang Ia telah janjikan akan digenapi sepenuhnya, melewati segala rintangan yang manusia dapat letakkan. Ia sendiri akan memerangi dosa-dosa mereka, supaya buah kebaikan-Nya jangan dihalangi dosa dan tidak mencapai mereka. Ketika orang Yahudi memberontak terhadap-Nya, oleh ketidakbersyukuran dan pengkhianatan mereka, Ia tidak membatalkan kovenan-Nya, karena dasar kovenan adalah ketidakberubahan natur-Nya yang sempurna. Demikian juga hari ini, ketika dosa kita sampai setinggi langit, kebaikan Allah lebih tinggi darinya, jauh di atas langit.

Sekali Aku bersumpah demi kekudusan-Ku. Dengan sumpah Allah meneguhkan janji-Nya pada Daud. Nampaklah ini bukan hal remeh. Allah tidak akan memakai nama-Nya yang kudus untuk sesuatu yang tidak berarti. Hal ini adalah tanda cinta kasih yang istimewa, ketika Ia menyediakan jalan keluar bagi kecenderungan kita untuk tidak percaya. Kita tidak punya alasan jika kita tidak memeluk janji-Nya dengan iman yang sejati dan tak goyah; janji yang demikian teguh. Dalam kepedulian-Nya untuk keselamatan kita, Ia tidak menahan sumpah-Nya, supaya kita percaya sepenuhnya pada Firman-Nya.

Article by John Calvin
Translation by Tirza Rachmadi

No comments:

Post a Comment