Friday, June 29, 2018

Mazmur 101


Mataku tertuju kepada orang-orang yang setiawan di negeri, supaya mereka diam bersama-sama dengan aku. Daud menyebutkan kebajikan dari pangeran yang bijaksana, bahwa ia akan memperhatikan supaya semua orang-orang yang setiawan menjadi kawan karibnya. Ia akan menempatkan orang-orang tersebut dalam jabatan yang baik, dan memiliki para hamba yang istimewa karena nilai-nilai pribadi mereka. Ia akan bertindak dengan kebijakan dan perhatian, sehingga tidak menerima sembarang orang melayaninya, melainkan ia dengan hikmat menilai karakter tiap orang, supaya orang-orang yang hidup berintegritas menjadi kawan akrabnya, dan ia mempercayakan jabatan pemerintahan pada mereka. Ia berbicara mengenai orang yang setiawan karena meski seseorang memiliki talenta yang luar biasa, tetapi jika para bawahannya tidak memiliki karakter yang sama, maka para warga kerajaan tidak mendapat manfaat apa-apa dari integritasnya yang tak bercela. Para bawahan adalah tangan-tangan sang pangeran, dan apapun yang ia tetapkan untuk kebaikan warganya akan dibalikkan, jika mereka serakah, penipu, atau rakus. Pengalaman sering sekali menunjukkan hal ini. Kebanyakan raja melewati orang yang baik dan lurus, atau yang lebih parah lagi, mereka menjauhkan orang-orang itu, dengan sengaja mencari bawahan yang sama seperti mereka, dan yang dapat dijadikan alat tirani mereka. Bahkan para penguasa yang baik sering menunjukkan kemalasan dan ketidakteguhan sehingga mereka dibimbing oleh penasihat yang paling buruk, dan melacurkan jabatan pemerintahan dengan memberikan jabatan pada orang yang tak layak.

Orang yang melakukan tipu daya tidak akan diam di dalam rumahku. Tidak mungkin orang yang tidak mengatur rumahnya sendiri dengan baik, dapat memegang pemerintahan seluruh kerajaan. Kewenangan yang tidak punya pengaruh dalam rumah tangganya, berharga sedikit dalam urusan negara.

Article by John Calvin
Translation by Tirza Rachmadi

No comments:

Post a Comment