Saturday, June 9, 2018

Mazmur 90:13-17


Kembalilah, ya TUHAN, berapa lama lagi? dan sayangilah hamba-hamba-Mu! Musa berdoa, supaya Allah, setelah satu masa panjang tidak berhenti menghukum umat-Nya, pada akhirnya akan menghadapi mereka dengan kelemahlembutan. Meski setiap hari Allah memberikan mereka cicipan akan kasih-Nya dalam banyak cara, namun dibuangnya mereka dari tanah perjanjian merupakan penderitaan yang penuh duka. Hal itu menegur mereka akan ketidaklayakan mereka menerima milik pusaka yang ditetapkan bagi anak-anak-Nya. Musa menggabungkan perbudakan pahit yang mereka derita di Mesir dengan pengembaraan mereka di padang gurun. Ia punya alasan yang kuat untuk meratapi lamanya kesulitan mereka dengan kata-kata berapa lama lagi. Allah dikatakan meninggalkan kita, ketika Ia menarik tanda-tanda anugerah-Nya. Dengan kembalinya Ia, kita mengerti pernyataan anugerah-Nya.   

Teguhkanlah perbuatan tangan kami. Maksud Musa adalah, kita tidak bisa mencoba atau mengusahakan apapun dengan prospek keberhasilan, kecuali Allah menjadi pembimbing dan penasihat kita, dan memimpin kita oleh Roh-Nya. Mengapa usaha dari orang duniawi menajdi bencana, adalah karena mereka tidak mengikuti Allah, sehingga mereka mengacaukan segala keteraturan. Allah membalikkan apapun rencana dan tindakan iblis dan orang bukan pilihan melawan-Nya dan umat-Nya menjadi kebaikan. Namun Gereja, di mana Allah berkuasa tanpa hambatan, memiliki hak istimewa dalam hal ini. Oleh providensia-Nya, yang kita tidak dapat pahami sepenuhnya, Ia mengatur karya-Nya berkaitan dengan orang bukan pilihan secara eksternal. Tapi Ia memerintah orang percaya secara internal oleh Roh Kudus. Maka tepatlah dikatakan Ia mengatur atau mengarahkan perbuatan tangan mereka. Pengulangan permohonan ini menunjukkan, bahwa perjalanan yang tidak berhenti dari ketekunan dalam anugerah Allah itu perlu. Tidaklah cukup untuk sampai di tengah jalan. Allah harus memampukan kita untuk menyelesaikan seluruh perjalanan.

Article by John Calvin
Translation by Tirza Rachmadi

No comments:

Post a Comment