Sunday, June 10, 2018

Mazmur 91:1-4


Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa. Orang-orang yang tinggal dalam tempat rahasia Allah dikatakan berdiam di bawah naungan Yang Mahakuasa, dalam arti mereka mengalami betapa kayanya jangkauan perlindungan-Nya. Biasanya orang mencari bermacam-macam perlindungan, sesuai dengan bermacam-macam bencana yang mengancam mereka. Tetapi di sini kita diajar bahwa satu-satunya tempat perlindungan kita yang aman dan tak dapat ditembus adalah perlindungan Allah. Ia mengontraskan keamanan dalam percaya pada Allah dengan semua keamanan kosong yang olehnya kita menipu diri sendiri.   

Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung. Pengumpamaan ini, yang juga dipakai di tempat lain di Alkitab, menggambarkan dengan indah kasih sayang lembut Allah yang memperhatikan keamanan kita. Jika kita merenungkan kemuliaan Allah, tidak ada sedikit pun kemiripan antara diri-Nya dengan induk ayam atau unggas lainnya, yang mengembangkan sayap mereka untuk menjaga dan melindungi anak-anaknya. Namun untuk mengakomodasi kelemahan kita, Allah tidak berpelit untuk turun dari kemuliaan surgawi milik-Nya, dan mendorong kita mendekat pada-Nya lewat pengumpamaan yang rendah. Karena Ia dengan demikian bermurah hati turun kepada kita, tidak ada yang mencegah kita datang pada-Nya dengan bebas. Dengan kesetiaan Allah sebagai perisai dan pagar tembok, kita mengerti bahwa Ia tidak akan pernah meninggalkan umat-Nya pada waktu mereka membutuhkan-Nya. Sang Pemazmur mengarahkan matanya pada janji-janji Allah. Hanya orang yang demikianlah yang menempatkan dirinya di bawah perlindungan Allah. Tanpa Firman Allah, kita tak dapat datang untuk menikmati kemurahan Allah, maka sang Pemazmur mengajukan dirinya sebagai saksi akan Firman. Dengan pengumpamaan benteng, ia mengajar bahwa dengan percaya pada Allah kita akan menikmati keamanan dan ketentraman. Dengan pengumpamaan perisai, ia mengajar bahwa Allah akan berada di antara kita dan segala musuh kita untuk melindungi kita dari serangan mereka.  

Article by John Calvin
Translation by Tirza Tachmadi

No comments:

Post a Comment