Thursday, June 14, 2018

Mazmur 91:14-15


"Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku.” Kita harus memperhatikan, bahwa ketika Allah menyatakan dari surga bahwa kita aman di bawah perlindungan sayap-Nya, Ia tidak menyebutkan syarat apapun untuk umat-Nya penuhi kecuali berharap atau percaya. Kita harus tinggal tenang dengan kepercayaan yang manis pada Allah, dan bersukacita dalam karunia-Nya. Tersirat bahwa kita pasti selalu dikelilingi maut dan kehancuran di dunia ini, jika bukan tangan-Nya yang diulurkan untuk memelihara kita. Kadang Ia bahkan menolong orang tidak percaya. Tetapi hanya bagi umat-Nya yang percayalah ada jaminan pertolongan-Nya, dalam arti Ia adalah Juruselamat mereka sampai pada akhirnya. Bahwa mereka mengenal nama-Nya berkaitan dengan iman dan penantian mereka. Dan hal itu tepat sekali. Mengapa manusia melayangkan mata mereka ke segala tempat ketika berada dalam bahaya, jika bukan karena mereka tidak mengetahui kuasa Allah? Mereka tidak dapat dikatakan mengenal Allah sama sekali, melainkan menipu diri mereka dengan bayangan yang samar-samar dari apa yang bukan Allah, sekedar berhala untuk menggantikan-Nya dalam khayalan mereka. Adalah pengenalan yang sejati akan Allah, yang melahirkan kepercayaan pada-Nya, dan membuat kita berseru pada-Nya. Tidak ada yang dapat mencari-Nya dengan tulus, kecuali orang-orang yang menangkap janji-janji-Nya, dan meletakkan kehormatan yang sepatutnya bagi nama-Nya. Maka tepat dan benarlah jika sang Pemazmur menggambarkan pengenalan ini akan sumber dari iman.

Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya. Sang Pemazmur menunjukkan dengan lebih jelas, apa yang dimaksud dengan percaya pada Allah, atau meletakkan cinta dan kesenangan kita dalam-Nya. Karena kasih sayang dan kerinduan itulah, yang dihasilkan oleh iman, yang mendorong kita untuk menyerukan nama-Nya. Ini adalah bukti lain akan kebenaran, yang sudah disebutkan sebelumnya dengan singkat, bahwa doa yang benar didasarkan pada Firman Allah. Kita tidaklah bebas untuk mengikuti ide kita sendiri atau kemauan kita sendiri, melainkan harus mencari Allah sejauh Ia telah mengundang kita dalam Firman-Nya. Konteks ini juga mengajar kita, bahwa iman itu tidaklah pasif atau tidak melakukan apa-apa. Dan satu tes untuk menguji orang yang mencari pertolongan Allah adalah, apakah mereka datang kepada Allah dengan cara yang benar.

Article by John Calvin
Translation by Tirza Rachmadi

No comments:

Post a Comment