Sunday, June 17, 2018

Mazmur 92:5-16


Sebab telah Kaubuat aku bersukacita, ya TUHAN, dengan pekerjaan-Mu. Apa yang membuat hati kita bersukacita, adalah Allah menunjukkan diri-Nya sebagai Bapa, dan perhatian-Nya yang dalam dan tajam untuk kesejahteraan kita. Seluruh alam semesta mendeklarasikan bahwa Allah itu setia dan baik. Maka pantaslah kita memperhatikan tanda-tanda itu, dan dikobarkan oleh sukacita suci untuk merayakan pujian-Nya.

Tetapi Engkau di tempat yang tinggi untuk selama-lamanya, ya TUHAN! Sang Pemazmur membandingkan kestabilan takhta Allah dengan dunia yang berubah-ubah, untuk mengingatkan kita bahwa kita tidak boleh menilai-Nya berdasarkan apa yang kita lihat di dunia, di mana tidak ada yang tinggal tetap. Allah menjenguk ke bawah dari surga yang tinggi, tanpa diganggu oleh segala perubahan di panggung bumi, yang tidak mempengaruhi atau berkait dengan-Nya. Tujuan lain sang Pemazmur daripada sekedar mengajar kita membedakan Allah dari ciptaan-Nya, dan menghormati kemuliaan-Nya dengan selayaknya, adalah kita belajar dalam perenungan akan providensia Allah yang ajaib dan misterius, untuk mengangkat pandangan kita melampaui diri kita sendiri dan dunia ini, sebab pikiran duniawi kita hanya dapat memiliki pandangan yang gelap dan kacau. Dengan tujuan memimpin kita ke dalam penemuan akan penghakiman Allah yang tidak dilihat dalam dunia inilah, sang Pemazmur mengingatkan kita, bahwa Allah tidak berkarya berdasarkan pemikiran kita, melainkan berdasarkan keberadaan-Nya yang kekal. Kita adalah mahluk berumur pendek. Kita sering gagal dalam usaha-usaha kita, dipermalukan dan disela oleh banyak kesulitan, sehingga kita terlalu girang menyambut kesempatan pertama yang ditawarkan, kita terbiasa merangkak maju dengan hujan. Namun kita diajar di sini untuk mengangkat mata kita ke takhta Allah yang kekal dan tak berubah, dan dengan bijak menanti pelaksanaan penghakiman-Nya. Kata-kata Mazmur ini lebih dari sekedar pujian tentang Allah yang mulia. Kata-kata ini ada untuk menolong iman kita, dan memberitahu, meski umat Allah berada di bawah banyak kekuatiran, namun Allah, penjaga mereka, tetap di tempat tinggi dan melindungi mereka dengan kuasa kekal-Nya.

Article by John Calvin
Translation by Tirza Rachmadi

No comments:

Post a Comment