Tuesday, June 26, 2018

Mazmur 99


Tinggikanlah TUHAN, Allah kita, dan sujudlah menyembah kepada tumpuan kaki-Nya! Kuduslah Ia! Allah ingin berdiam di tengah umat-Nya dengan cara yang sedemikian, sehingga pikiran mereka tidak saja diarahkan pada bait yang bersifat lahiriah dan tabut perjanjian, melainkan supaya mereka diangkat ke hal-hal yang di atas. Ungkapan rumah atau tempat kediaman dimaksudkan untuk memberikan keberanian dan kepercayaan pada mereka, supaya semua orang beriman memiliki keberanian untuk datang mendekat dengan bebas kepada Allah, yang mereka lihat datang mendekat pada mereka oleh keinginan-Nya sendiri.

Tetapi pikiran manusia mudah dikuasai takhayul. Maka kecenderungan ini perlu diawasi, supaya jangan mereka mengasosiasikan ide mereka tentang Allah dengan hal-hal yang bersifat kedagingan dan duniawi, dan supaya jangan pikiran mereka dipenuhi oleh bentuk-bentuk lahiriah dari ibadah. Sang nabi menyebut bait sebagai tumpuan kaki Allah, karena ia ingin orang saleh mengangkat pikiran mereka melampaui itu, sebab Allah memenuhi langit dan bumi dengan kemuliaan tak terbatas. Namun dengan sarana ini ia mengingatkan kita, bahwa ibadah sejati tidak dapat dipersembahkan pada Allah selain di bukit Sion. Cara penulisannya adalah untuk mengangkat batin para orang saleh melampaui dunia ini, dan pada saat yang sama, tidak sedikitpun mengurangi kesucian Bait Allah, tempat satu-satunya yang Allah pilih sebagai tempat di mana Ia disembah.
Tujuan sang nabi adalah membedakan antara ibadah yang sah (yang adalah satu-satunya ibadah yang Allah perkenan), dari ritual takhayul kafir. Ia memanggil anak-anak Abraham ke Bait Allah untuk menyembah Allah dengan cara yang spiritual di sana, sebab Allah tinggal dalam kemuliaan surgawi.
Sekarang setelah dispensasi bayang-bayang ini telah lewat, Allah tidak dapat disembah dengan benar, kecuali jika kita langsung datang pada-Nya melalui Kristus, di mana segala kepenuhan Allah berdiam. Absurd dan tidaklah tepat jika Kristus disebut tumpuan kaki. Sebab sang nabi berbicara dengan cara ini untuk menunjukkan, bahwa Allah tidak terikat pada bait yang kelihatan, melainkan Ia harus dicari di atas segala langit, karena Ia tinggi melampaui seluruh dunia.

Article by John Calvin
Translation by Tirza Rachmadi

No comments:

Post a Comment