Sunday, July 15, 2018

Mazmur 103:18


[Kasih setia TUHAN] bagi orang-orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan yang ingat untuk melakukan titah-Nya. Bagi orang munafik, tidak ada yang lebih mudah daripada menganggap mereka diperkenan Allah, atau bagi anak-anak yang fasik untuk menganggap janji pada bapa mereka sebagai milik mereka sendiri tanpa sebab. Maka di ayat ke-18 ini dinyatakan lagi, bahwa Allah hanya berbelas kasihan pada orang-orang yang berpegang pada perjanjian-Nya. Ini tidak diperhatikan oleh orang tak beriman karena kejahatan mereka. Berpegang atau memelihara perjanjian-Nya diletakkan di sini sebagai ganti takut akan Allah, perlu diperhatikan. Dengan itu Daud memaksudkan, bahwa tidak ada penyembah sejati Allah, selain mereka yang dengan hormat menaati Firman-Nya. Jauh dari hal ini adalah para pengikut Paus, yang menganggap diri mereka sama sucinya dengan malaikat, namun melemparkan kuk Allah seperti hewan liar, dengan menginjak-injak Firman kudus-Nya. Dengan tepat Daud menilai kesalehan orang melalui ketundukkan mereka pada Firman Allah, dan ketaatan pada hukum yang Ia berikan pada mereka. Perjanjian dimulai dengan hal yang khidmat berisi janji karunia. Iman dan doa dibutuhkan, di atas segalanya, untuk memelihara perjanjian itu.

Yang ingat untuk melakukan titah-Nya. Meski Allah terus menerus mengingatkan titah-Nya pada kita, namun kita segera tergelincir masuk kekuatiran duniawi, dikacaukan oleh berbagai kesibukan, dan dininabobokan oleh banyak godaan. Kelupaan memadamkan cahaya kebenaran, kecuali orang beriman mendorong diri mereka sendiri dari waktu ke waktu. Daud memberitahu kita, bahwa ingatan akan perintah Allah memiliki efek yang menguatkan kita ketika kita menaatinya. Terlalu banyak orang yang cekatan membicarakan perintah Allah dengan lidah, sementara kaki dan tangan mereka tidak melakukan apa-apa untuk melayani-Nya.

Article by John Calvin
Translation by Tirza Rachmadi

No comments:

Post a Comment