Monday, July 16, 2018

Mazmur 103:19-22


TUHAN sudah menegakkan takhta-Nya di sorga dan kerajaan-Nya berkuasa atas segala sesuatu. Setelah menghitung segala berkat Allah yang meletakkan kita secara khusus, dan seluruh Gereja, di bawah kewajiban pada-Nya, sekarang Daud memuji kemuliaan-Nya yang tak terbatas. Artinya, kapanpun Allah disebut, manusia harus belajar merenungkan hal-hal yang tinggi di atas dunia, karena kemuliaan-Nya melampaui segala langit. Dan manusia harus belajar untuk tidak mengukur kuasa-Nya oleh ukuran manusia, karena kuasa Allah membawahi segala kerajaan dan pemerintahan.

Pujilah TUHAN, hai malaikat-malaikat-Nya, hai pahlawan-pahlawan perkasa yang melaksanakan firman-Nya dengan mendengarkan suara firman-Nya. Supaya jangan seorang pun mengira bahwa hanya ciptaan di bumilah yang berada di bawah kekuasaan Allah, sang Pemazmur menujukan kata-katanya pada para malaikat. Dengan itu ia mengajar baik dirinya sendiri dan semua orang saleh, bahwa tidak ada kegiatan yang lebih baik atau lebih berharga daripada memuji Allah. Tidak ada pelayanan yang lebih baik, yang di dalamnya bahkan para malaikat pun ikut serta. Malaikat tidak memerlukan dorongan dari kita, karena mereka dengan sukarela dan dengan segera melaksanakan tugas ini. Bagaimana mungkin kita, yang demikian malas, mengambil tugas mendorong mereka? Namun meski mahluk-mahluk mulia ini berlari dengan cepat mendahului kita, dan kita dengan susah payah mengikuti mereka, namun Daud mendorong mereka menyanyikan pujian bagi Tuhan, demi kepentingan kita, supaya teladan mereka membangunkan kita. Daud mengajar kita, bahwa tujuan tertinggi yang dipegang para malaikat adalah memajukan kemuliaan Allah. Sementara ia memakaikan kata perkasa pada para malaikat di satu kalimat, di kalimat berikutnya ia menggambarkan mereka berpegang pada Firman Allah, menantikan perintah-Nya, -- yang melaksanakan Firman-Nya. Dengan itu ia mengatakan, seberapa besarnya pun kekuatan yang engkau dapatkan, namun engkau mendapati tidak ada yang lebih mulia daripada menaati Allah. Dan bukan saja mereka melaksanakan perintah-perintah Allah, tetapi ketaatan mereka tidak menunda-nunda. Mereka selalu siap mengerjakan apapun yang Ia perintahkan.

Article by John Calvin
Translation by Tirza Rachmadi

No comments:

Post a Comment