Monday, July 30, 2018

Mazmur 106:19-20


Mereka membuat anak lembu di Horeb, dan sujud menyembah kepada patung tuangan. Sang Pemazmur menggambaran pemberontakan mereka sebagai kejahatan yang sangat besar. Mereka membuang ibadah sejati kepada Allah, dan membuat anak lembu untuk diri mereka. Sang nabi menyimpulkan, bahwa kehormatan Allah dirampok, dan kemuliaan-Nya dicemari. Dan memang demikian. Meski para penyembah berhala berpura-pura menyembah Allah dengan giat, namun pada saat yang sama mereka memunculkan ilah yang kelihatan bagi mereka, maka mereka menolak Allah yang sejati, dan membuat berhala bagi diri mereka tanpa kesalehan. Ia menegur kesalahan akan ketidaksalehan mereka lebih lagi, ketika ia katakan, bangunan sapi jantan yang makan rumput; dan mengontraskannya dengan kehormatan atau kemuliaan mereka. Allah telah memakaikan kemuliaan-Nya pada mereka. Kegilaan apa yang menggantikan-Nya, bukan hanya sekedar dengan lembu, tapi dengan bentuk mati dari lembu, seakan-akan ada kemiripan antara Allah yang menciptakan segala jenis makanan, dan hewan bodoh yang makan rumput?

Tujuan sang nabi adalah menunjukkan kebutaan manusia yang jahat dan menjijikkan. Mereka tidak puas dengan bentuk takhayul yang biasa, namun membuang segala rasa malu, dan menyerahkan diri pada bentuk penyembahan yang paling mengejutkan. Seandainya bentuk yang mereka ambil untuk menggambarkan Allah adalah manusia sekalipun, itupun merupakan pencurian kemuliaan Allah; betapa lebih memalukannya tingkah laku mereka yang menggambarkan Allah sebagai lembu? Manusia hanya dapat tetap hidup dari makan dan minum. Hal ini menunjukkan betapa rapuhnya mereka, sehingga demi kelangsungan hidup harus mengambil dari mahluk mati. Betapa besarnya ketidakhormatan pada Allah ketika Ia dibandingkan dengan suku-suku yang brutal? Terlebih lagi, perbandingan yang disebutkan menambah beratnya kesalahan mereka. Bagaimana umat yang suci dapat menyembah gambaran yang mati dari lembu, dan bukannya Allah yang sejati? Padahal Allah telah membungkuk untuk mengembangkan sayap kemuliaan-Nya di atas anak-anak Abraham, supaya Ia meletakkan mereka pada kehormatan tertinggi. Mereka membuang kehormatan itu, dan memamerkan kejahatan mereka sehingga dihina segala bangsa di bumi.

Article by John Calvin
Translation by Tirza Rachmadi

No comments:

Post a Comment