Tuesday, July 31, 2018

Mazmur 106:21-34


Mereka melupakan Allah yang telah menyelamatkan mereka, yang telah melakukan hal-hal yang besar di Mesir. Sang nabi mengulangi, bahwa bangsa itu berdosa bukan karena ketidaktahuan, melainkan dengan sengaja. Allah telah menunjukkan kuasa dan kemuliaan-Nya dengan sangat jelas. Dan sebab Ia menyatakan diri-Nya dalam penciptaan langit dan bumi, kebutaan manusia tidak dapat dimaafkan. Namun jauh lebih berat dosa bangsa Israel, yang menolak-Nya sama sekali, setelah Ia membungkuk untuk menyatakan diri-Nya pada mereka, dan yang menyerahkan diri mereka pada penyembahan berhala. Dan Allah telah dari surga menunjukkan kuasa-Nya yang besar bagi keselamatan mereka. Tentunya itu bukan hal yang kecil, dan telah mendeklarasikan pujian dan kehormatan bagi nama-Nya yang agung. Seandainya Ia hanya memberikan tanda yang biasa akan kuasa-Nya pun, hal itu seharusnya mendapatkan perenungan yang cukup untuk memelihara bangsa itu dalam takut dan ibadah pada Allah.

Maka Ia mengatakan hendak memusnahkan mereka. Untuk menunjukkan betapa besarnya murka Allah, sang nabi mengatakan bahwa Ia bermaksud menghancurkan para pelanggar itu. Bukan karena Allah takluk pada nafsu emosi manusia, sehingga sebentar marah, kemudian setelah dibaiki, berubah pikiran. Dalam rencana-Nya yang tersembunyi, Ia telah menetapkan untuk mengampuni mereka. Namun sang nabi menyebutkan ini untuk tujuan lain, yaitu Allah bermaksud mengajar mereka untuk mengetahui dan mengakui kebesaran dosa mereka, dengan Ia menyebabkan takut dalam mereka, supaya mereka menjadi rendah hati. Inilah pertobatan yang sering disebut dalam Alkitab. Allah sendiri tidak berubah dalam diri-Nya. Tetapi Ia berbicara dengan cara manusia, supaya kita lebih merasakan kesadaran akan murka-Nya. Seperti seorang raja yang bermaksud mengampuni seorang pelanggar, namun memanggilnya ke hadapan takhta penghakiman, supaya ia sadar kebesaran kebaikan yang diberikan padanya. Maka Allah, sementara menyimpan rencana-Nya yang rahasia, menyatakan pada umat bahwa mereka telah melakukan pelanggaran yang pantas dihukum dengan kematian kekal.

Article by John Calvin
Translation by Tirza Rachmadi

No comments:

Post a Comment