Sunday, August 5, 2018

Mazmur 107:20-41


Disampaikan-Nya firman-Nya dan disembuhkan-Nya mereka, diluputkan-Nya mereka dari liang kubur. Sang nabi menunjukkan bahwa penyakit-penyakit tersebut, di mata manusia, tidak dapat disembuhkan, dan yang hanya sedikit saja yang berhasil bertahan hidup melaluinya. Selain itu, ia mengontraskan pertolongan Allah dengan segala pengobatan yang manusia bisa berikan. Jika penyakit mereka membingungkan tabib di bumi, maka kesembuhan mereka sepenuhnya disebabkan kuasa Allah. Perlu diperhatikan juga, bagaimana mereka disembuhkan. Allah hanya perlu menghendakinya, atau mengatakan Firman-Nya, maka segala penyakit, dan bahkan kematian itu sendiri, diusir. Saya tidak menganggap hal ini hanya diberikan khusus pada orang percaya, seperti banyak penafsir. Memang sedikit saja gunanya perawatan tubuh, jika jiwa kita tetap tidak dibersihkan Firman Allah. Maksud sang nabi adalah supaya kita memperhatikan, bahwa belas kasihan Allah menjangkau sampai orang jahat dan tak tahu bersyukur. Maka arti bagian ini, adalah, bahwa penyakit tidak datang kepada kita secara kebetulan, atau dianggap hanya disebabkan oleh hal-hal alamiah, melainkan harus dipandang sebagai utusan Allah yang melaksanakan perintah-Nya. Kita harus percaya bahwa pribadi yang sama yang mengirim mereka dapat menarik mereka kembali, hanya dengan perkataan-Nya. Setelah kita sekarang mengerti maksud bagian ini, kita perlu memperhatikan analogi di dalamnya. Penyakit tubuh tidak disembuhkan kecuali oleh  Firman atau perintah Allah, apalagi jiwa manusia dipulihkan kepada hidup rohani, kecuali Firman Allah ditemui oleh iman.

Dibuat-Nya tanah kering menjadi pancaran-pancaran air. Di sini dicatat perubahan-perubahan, yang jika dianggap kebetulan merupakan suatu kebodohan yang besar. Tanah yang subur menjadi tak subur, dan tanah kering mendapat kesegaran dan kesuburan. Namun tidak cukup hanya memperhatikan, bahwa revolusi ajaib di permukaan bumi adalah hasil dari rencana Allah yang berdaulat, kecuali kita juga memperhatikan, kedua, apa yang tidak dihilangkan oleh sang nabi, yaitu bumi dikutuk oleh-Nya karena kejahatan para penduduknya, yang tidak layak menerima pemeliharaan oleh tangan-Nya yang penuh belas kasihan.

Article by John Calvin
Translation by Tirza Rachmadi

No comments:

Post a Comment