Tuesday, August 7, 2018

Mazmur 108


Allah telah berfirman di tempat kudus-Nya. Daud telah merujuk kepada bukti-bukti yang dapat diamati segala bangsa. Dari semua bukti itu mereka dapat dengan mudah melihat, bahwa Allah menyatakan perkenanan-Nya dengan cara yang baru, dan tidak ada pendahulunya selama bertahun-tahun. Ia telah membangkitkan bangsa itu dari tekanan berat kepada kemakmuran, dan mengubah jalannya perkara sedemikian, sehingga kemenangan mengikuti kemenangan dengan segera. Sekarang ia mengarahkan perhatian mereka pada hal yang lebih penting, janji Allah – fakta bahwa Allah telah menyatakan semua itu dari mulut-Nya sendiri. Betapa banyaknya dan menyoloknya pun pernyataan praktis yang kita terima akan perkenanan Allah, kita tidak pernah mengenalinya, kecuali dalam kaitan dengan janji yang sebelumnya dinyatakan. Daud mengatakan bahwa Allah telah berfirman dalam kekudusan-Nya, seraya merujuk kepada fakta bahwa kebenaran dari nubuatan itu telah dikonfirmasi, dan kegenapan janji itu mengatasi segala keraguan dengan banyaknya jumlah bukti praktis. Benar bahwa ia telah memperoleh banyak kemenangan, dan kemenangan itu telah menguatkan hatinya; tetapi kesaksian semacam ini tidak memberi kepuasan seperti janji Allah. Hal ini sesuai dengan pengalaman umat Allah. Meskipun mereka pasti dihibur oleh segala ekspresi kebaikan Allah, namun iman harus selalu berada di tempat paling atas – iman sebagai yang mengalahkan sengsara terbesar mereka, dan membangkitkan mereka kepada kebahagiaan yang bukan dari dunia ini, bahkan ketika mereka mati. Daud tidak bersukacita sendirian. Ia memasukkan semua orang yang takut pada Allah dalam kerajaan itu. Dan ia melanjukan dengan inti nubuatan tersebut, dengan cara yang menunjukkan betapa ia teguh percaya padanya: ia membicarakannya sebagai sesuatu yang tidak memberi ruang bagi keraguan sedikitpun, dan bermegah bahwa ia akan mengerjakan apa yang Allah telah janjikan.

Article by John Calvin
Translation by Tirza Rachmadi

No comments:

Post a Comment