Monday, August 13, 2018

Mazmur 109:27-31


Supaya mereka tahu, bahwa tangan-Mulah ini, bahwa Engkaulah, ya TUHAN, yang telah melakukannya. Kata-kata ini dapat diartikan merujuk kepada kelepasan Daud dari para musuhnya, dan kepada penderitaannya. Daud ingin kelepasannya dilihat sebagai hasil kasih karunia Allah. Dengan menyatakan tangan Allah, bukannya nasib baik atau segala sarana manusia, jelaslah maksud Daud bahwa Allah diakui sebagai satu-satu penyebabnya. Hal ini patut kita perhatikan. Seberapapun kita rindu tangan Allah menolong kita, namun hampir tidak ada satu dari seratus orang yang bertujuan supaya kemuliaan Allah dinyatakan. Kita harus memiliki penghargaan yang lebih besar pada kemuliaan Allah daripada keamanan diri sendiri, karena kemuliaan-Nya jauh lebih luar biasa. Siapapun yang rindu supaya orang fasik diharuskan mengakui kuasa Allah, harus lebih memperhatikan pertolongan Allah yang ia sendiri alami. Tidaklah masuk akal menunjukkan tangan Allah pada orang lain, jika kita sendiri belum menyadarinya.

Aku hendak bersyukur sangat kepada TUHAN dengan mulutku. Daud menyatakan bahwa ia akan mengakui kebaikan Allah, bukan di tempat terpencil yang gelap, namun juga di tengah sidang raya bangsa itu, dan di antara para penguasa dan bangsawan. Dalam merayakan pujian Allah, tidak dapat diragukan lagi, pujian harus pertama-tama keluar dari hati sebelum diucapkan oleh mulut. Pada saat yang sama, jika mulut tidak bersatu dengan hati dalam pelaksanaannya, maka itu adalah tanda dari kedinginan dan tiadanya gairah. Mengapa Daud hanya menyebut mulut? Karena asumsi berikut, bahwa kecuali di hadapan Allah ada curahan dari hati, maka pujian yang hanya sampai kepada telinga itu sia-sia saja. Maka dari dasar jiwanya, Daud mencurahkan syukurnya sepenuh hati dalam bait penuh pujian. Hal ini ia lakukan dari motivasi yang seharusnya menggerakkan semua orang beriman – kerinduan untuk saling membangun. Jika tidak demikian, maka kita merampok kehormatan yang adalah milik Allah.

Article by John Calvin
Translation by Tirza Rachmadi

No comments:

Post a Comment