Sunday, August 19, 2018

Mazmur 112:5-8


Mujur orang yang menaruh belas kasihan dan yang memberi pinjaman, yang melakukan urusannya dengan sewajarnya. Orang-orang yang bermurah hati dan suka memberi akan baik keadaannya. Sang nabi bertujuan menunjukkan betapa dalamnya orang fasik tertipu, ketika mereka mengejar kebahagiaan dengan tindakan yang jahat dan tidak sah. Perkenanan Allahlah yang menjadi sumber dan sebab segala hal yang baik. Kita diperingatkan supaya waspada terhadap penipuan diri sendiri yang dilakukan orang-orang yang tergesa-gesa ingin kaya dengan bersikap pelit. Orang beriman, oleh kebaikan dan kemurahan hati mereka, membuka suatu saluran, yang melaluinya anugerah Allah mengalir pada mereka. Yang Allah buat makmur adalah orang-orang yang murah hati, yang dari belas kasihan bukan menjerat orang miskin, melainkan memberikan pertolongan pada mereka. Orang benar akan mengatur perkara mereka dengan kebijakan. Mereka tidak menjadi terlalu boros ataupun pelit. Dalam segala hal mereka belajar mengkombinasikan kemurahan hati dengan ekonomi, tanpa menyerah pada kemewahan. Dalam transaksi perdagangan mereka, mereka dipimpin prinsip keadilan dan moralitas.

Ia tidak takut kepada kabar celaka, hatinya tetap, penuh kepercayaan kepada TUHAN. Stabilitas sejati digambarkan di sini oleh sang nabi, yaitu beristirahat tenang dengan keyakinan tanpa goyah pada Allah. Bencana dapat mengganggu orang beriman, namun tidak mengecilkan hati mereka, karena itu tidak menggoncangkan iman mereka, yang membuat mereka berani dan tetap. Mereka bukan mati rasa terhadap pencobaan mereka, tetapi keyakinan yang mereka letakkan dalam Allah memampukan mereka untuk naik lebih tinggi melampaui kekuatiran hidup masa kini. Maka mereka memelihara ketenangan batin, dan menunggu dengan sabar sampai tiba waktunya orang buangan akan menerima balasan.

Artikel oleh John Calvin
Terjemahan oleh Tirza Rachmadi

No comments:

Post a Comment