Saturday, August 25, 2018

Mazmur 115:3(a)


Allah kita di sorga. Ketika orang beriman mengatakan Allah berada di sorga, mereka bukan mengurung-Nya dalam suatu lokasi tertentu, atau menetapkan batas bagi esensi-Nya yang tak terbatas. Melainkan, mereka menyangkal ada batasan bagi kuasa-Nya, terbatas pada instrumentalitas manusia, atau kuasa-Nya berada di bawah takdir atau keberuntungan. Pendeknya, mereka meletakkan alam semesta di bawah kendali-Nya. Ia mengatasi segala halangan, Ia melakukan segala sesuatu dengan bebas berdasarkan apa yang dipandang-Nya baik. Kebenaran ini dinyatakan lebih jelas lagi di anak kalimat berikutnya, Ia melakukan apa yang dikehendaki-Nya. Ketika dikatakan Allah berada di surga, artinya dunia berada di bawah kehendak-Nya, dan tidak ada yang dapat mencegah-Nya menggenapi rencana-Nya.

Doktrin bahwa Allah dapat melakukan apa saja yang Ia kehendaki adalah doktrin yang sangat penting, jika diaplikasikan dengan benar dan sah. Jika kita ingin mendapat manfaat dari doktrin ini, kita harus memperhatikan kepentingan dari Allah mengerjakan apa saja yang Ia kehendaki di surga dan bumi. Pertama, Allah memiliki segala kuasa yang diperlukan untuk memelihara Gereja-Nya, dan persediaan untuk kesejahteraannya. Kedua, segala mahluk berada di bawah kendali-Nya, maka tidak ada yang dapat mencegah-Nya dari menggenapi segala rencana-Nya. Betapapun orang beriman terpisah dari segala sarana untuk bertahan hidup dan keamanan, mereka harus mengambil keberanian dari fakta bahwa Allah bukan saja mengatasi segala halangan, tetapi Ia juga dapat memakai halangan untuk menggenapi rencana-Nya. Hal berikut juga harus kita ingat, bahwa segala peristiwa terjadi karena penetapan Allah saja, dan tidak ada yang kebetulan. Sejauh itu penggunaan doktrin ini bersifat layak dan tepat, supaya jangan sampai kita membuat pandangan-pandangan yang tidak layak tentang kemuliaan Allah, seperti kebiasaan orang-orang dengan khayalan liar. Jika kita menerima prinsip ini, kita seharusnya tidak malu untuk mengakui terang-terangan, bahwa Allah mengatur segala sesuatu oleh kebijaksanaan-Nya yang kekal, sehingga tidak ada yang dapat terjadi di luar kehendak dan penetapan-Nya.

Artikel oleh John Calvin
Terjemahan oleh Tirza Rachmadi

No comments:

Post a Comment