Monday, September 3, 2018

Mazmur 118:18-21


TUHAN telah menghajar aku dengan keras, tetapi Ia tidak menyerahkan aku kepada maut. Daud mengakui dalam kata-kata di atas bahwa musuh-musuhnya menyerangnya dengan tidak adil, bahwa mereka dipakai Allah untuk menegurnya, bahwa ini adalah hajaran seorang bapak, karena Allah bukan membuat luka yang mematikan, melainkan menegurnya sesuai takaran yang diperlukan dan dalam belas kasihan. Daud seperti menunggu keputusan jahat dari orang jahat yang menekannya dengan berat, seakan-akan segala ketidakadilan yang ia tanggung adalah tanda dibuangnya ia oleh Allah. Fitnah yang dilemparkan padanya oleh orang buangan, ia tangani dengan sangat berbeda, yaitu dengan menyatakan bahwa teguran ini ringan dan dari tangan Bapa. Hal utama dalam penderitaan adalah mengetahui bahwa kita direndahkan oleh tangan Allah, dan inilah cara yang Ia pakai untuk membuktikan kesetiaan kita, membangunkan kita dari tidur, menyalibkan manusia lama kita, memurnikan kita dari kotoran, membawa kita menjadi tunduk pada Allah, dan mendorong kita untuk merenungkan hidup surgawi.

Jika segala hal ini kita ingat, maka tidak ada satupun dari kita yang tidak akan gemetar hanya membayangkan berkeluh kesah melawan Allah, melainkan kita dengan rela dan rendah hati tunduk pada-Nya. Tingkah kita yang seperti kuda yang meronta-ronta tak sabar, muncul dari kebanyakan orang tidak melihat penderitaan mereka sebagai tongkat di tangan Allah, dan dari orang yang lain tidak berbagian dalam kasih sayang kebapakan-Nya. Bagian terakhir ayat ini perlu diperhatikan secara khusus. Allah selalu bertindak penuh belas kasihan pada umat-Nya, sehingga teguran-Nya adalah obat mereka. Cinta-Nya sebagai Bapa tidak selalu nampak jelas, namun pada akhirnya akan terlihat bahwa teguran-teguran-Nya, sama sekali tidak mematikan, melainkan berfungsi seperti obat, yang sementara mungkin menyebabkan kita lemah, tapi mengusir penyakit kita, dan membuat kita sehat dan kuat.

Artikel oleh John Calvin
Terjemahan oleh Tirza Rachmadi

No comments:

Post a Comment