Tuesday, September 4, 2018

Mazmur 118:22-29


Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Daud melanjutkan dengan mengulang, bahwa adalah suatu kesalahan untuk menilai kerajaan Kristus oleh perasaan dan pendapat manusia. Meski dunia melawannya, tetapi kerajaan Kristus didirikan dengan cara yang ajaib oleh kuasa Allah yang tak terlihat. Sementara itu, kita harus ingat, bahwa apa yang digenapi dalam pribadi Kristus, juga sampai kepada pertumbuhan kerajaan-Nya, bahkan sampai ke ujung bumi. Ketika Kristus tinggal di bumi, Ia dibenci oleh para imam besar. Kemudian orang-orang yang menyebut diri penerus Petrus dan Paulus, tapi yang sesungguhnya adalah para Ananias dan Kayafas, menyatakan perang terhadap Injil dan Roh Kudus. Tetapi pemberontakan hebat ini seharusnya tidak membuat kita gelisah. Melainkan marilah kita dengan rendah hati mengagungkan kuasa ajaib Allah, yang membalikkan keputusan-keputusan jahat dari dunia. Seandainya pengertian kita yang terbatas sanggup memahami jalan yang Allah ambil untuk melindungi dan memelihara Gereja-Nya, kita tidak akan menyebutnya mujizat. Kesimpulannya, cara Allah bekerja tidak dapat kita pahami sepenuhnya, melampaui pengertian manusia.

Jika kita dapat mengingat nubuatan ini, iman kita tidak akan gagal, melainkan semakin diteguhkan. Dari segala hal ini nampak lebih jelas, bahwa kerajaan Kristus tidak bergantung pada perkenanan manusia, dan tidak memperoleh kekuatan dari dukungan duniawi, seperti juga kerajaan itu tidak dibangun oleh pilihan manusia. Namun, jika ahli bangunan membangun dengan baik, maka kesalahan orang-orang yang tidak mau mencocokkan diri mereka dengan bangunan kudus itu, semakin tidak dapat dimaafkan. Kita akan sering dicobai oleh godaan ini, maka janganlah kita lupa, tidaklah masuk akal untuk menuntut Gereja diatur berdasarkan pengertian kita. Jangan kita lupa bahwa kita tidak memahami bagaimana Gereja dipimpin, karena itu adalah mujizat yang melampaui pemahaman kita.

Artikel oleh John Calvin
Terjemahan oleh Tirza Rachmadi

No comments:

Post a Comment