Friday, September 21, 2018

Mazmur 119:129-135


Peringatan-peringatan-Mu ajaib, itulah sebabnya jiwaku memegangnya. Mustahil seseorang menaati hukum Allah dari hatinya, kecuali ia merenungkannya dengan perasaan penuh hormat, sebab penghormatan adalah awal dari ketundukkan yang murni dan benar. Banyak orang menghina Firman Allah, sebab mereka menganggapnya lebih rendah daripada ketajaman pengertian mereka sendiri. Ya, banyak orang menyatakan dengan lebih terang-terangan lagi penghinaan mereka melawan surga, dari kesombongan yang ingin memamerkan kepintaran mereka. Namun meski orang dunia menganggap diri mereka hebat dalam penghinaan sombong terhadap hukum ilahi, apa yang dinyatakan sang nabi tentang hukum itu tetap benar, bahwa di dalamnya dicakup misteri-misteri yang jauh melampaui segala pikiran manusia.

Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh. Yang dimaksud sang Pemazmur dengan orang bodoh atau sederhana adalah, orang-orang yang bukan luar biasa kreatif, atau penuh kebijaksanaan, melainkan orang-orang yang tidak ahli dalam kata-kata, bukan yang mahir karena pendidikan. Mengenai orang-orang ini ia menegaskan, begitu mereka belajar prinsip-prinsip utama dari hukum Allah, mereka akan menerima pengertian. Seharusnya hal ini menggerakkan gairah yang sungguh-sungguh dalam kita untuk mengenal hukum Allah. Orang-orang yang dianggap bodoh dan dihina oleh dunia pun, akan mendapatkan kebijaksanaan yang cukup untuk membawa mereka pada keselamatan kekal, jika saja mereka mengarahkan pikiran mereka pada hukum Allah. Meski bukan semua orang diberikan pencapaian kebijaksanaan ini sampai ke tingkat tertinggi, namun semua orang saleh sama-sama mengetahui prinsip yang pasti dan tak mungkin salah untuk mengatur hidup mereka. Tidak ada orang yang menyerahkan dirinya pada pengajaran Allah, yang akan melonggarkan kerja kerasnya di sekolah itu, sebab dari hari pertama ia masuk, ia mendapat hasil yang tidak ternilai. Sebaliknya kita diperingatkan, bahwa semua yang mengikuti pemikiran mereka sendiri, berjalan dalam kegelapan. Arti memberi pengertian kepada orang-orang bodoh, yaitu orang-orang yang siap untuk menjadi murid yang baik dalam mempelajari hukum Allah, adalah hanya ketika mereka dipisahkan dari segala kepercayaan pada diri mereka sendiri, dan menundukkan diri mereka pada Allah dengan batin yang rendah hati dan lemah lembut.

Artikel oleh John Calvin
Terjemahan oleh Tirza Rachmadi

No comments:

Post a Comment