Monday, September 10, 2018

Mazmur 119:49-53


Ingatlah firman yang Kaukatakan kepada hamba-Mu. Sang Pemazmur berdoa supaya Allah menjadikan apa yang Ia telah janjikan. Peristiwa itu membuktikan bahwa Ia tidak melupakan janji-Nya. Bahwa yang dibicarakan di sini adalah janji, dapat kita simpulkan dari bagian akhir ayat ini, yaitu ia telah diberi sebab untuk berharap, yang tak mungkin memiliki tempat jika bukan karena anugerah yang diberikan padanya. Di ayat berikutnya, dikatakan, meski Allah membuatnya menunggu dalam ketidaktahuan, namun ia tenang dalam kepercayaan akan janji-Nya. Sepanjang masalah dan kekuatirannya, ia tidak mencari penghiburan kosong seperti kebiasaan dunia ini, yang mencari ke segala arah untuk mendapatkan apa saja yang meringankan kesengsaraan mereka. Jika ada sesuatu yang mereka rasa menarik, hal itu dimanfaatkan untuk mengurangi kesedihan mereka. Sebaliknya, sang nabi mengatakan bahwa ia puas dengan perkataan Allah sendiri. Ketika segala hal lain mengecewakan, dalam Firman-Nya ia menemukan hidup yang sempurna dan penuh. Ia mengakui, jika ia tidak mendapatkan penguatan dari Firman Allah, ia akan mati. Orang fasik kadang mengalami penghiburan di tengah kesengsaraan mereka, namun mereka sama sekali tidak memiliki kekuatan batin itu. Dengan sebab yang kuat sang nabi menyatakan, bahwa dalam penderitaan, orang beriman mengalami penguatan dan semangat dari janji Allah yang menghidupkan mereka. Maka, jika kita merenungkan Firman-Nya dengan perhatian, kita akan hidup bahkan di tengah kematian, dan kita tidak akan bertemu kesengsaraan yang terlalu berat sampai tak tertolong oleh Firman. Jika kita berada dalam kesulitan tanpa penghiburan dan pertolongan, kesalahannya ada pada diri kita sendiri; jika kita menghina atau mengabaikan Firman Allah, kita dengan sengaja menipu diri sendiri dengan penghiburan kosong.

Aku ingat kepada hukum-hukum-Mu yang dari dahulu kala. Orang beriman belajar, setelah orang fasik bersuka ria dalam keliaran untuk sementara waktu, mereka akan disaring di hadapan takhta penghakiman Allah. Orang beriman, setelah dengan sabar berjuang di bawah Penjaga mereka, tidak memiliki keraguan tentang pemeliharaan mereka.

Artikel oleh John Calvin
Terjemahan oleh Tirza Rachmadi

No comments:

Post a Comment