Wednesday, September 12, 2018

Mazmur 119:62-73


Tengah malam aku bangun untuk bersyukur kepada-Mu atas hukum-hukum-Mu yang adil. Di ayat ini Daud menunjukkan, bukan saja ia menyetujui dan merangkul apapun yang terkandung dalam Taurat ilahi dengan sepenuh hati, melainkan ia membuktikan syukurnya pada Allah yang telah membuat ia berbagian pada berkat yang demikian besar. Sepertinya wajar untuk mengakui ketundukkan kita pada Allah ketika Ia mengajarkan Taurat-Nya pada kita; siapa yang berani mengangkat suara melawan-Nya? Tetap saja dunia sangat jauh dari mengakui, bahwa kebenaran yang Ia telah nyatakan, masuk akal dalam segala sisi. Pertama, karena pemberontakan dari natur kita yang korup, setiap orang mengubah atau mengurangi sesuatu. Lagi, jika manusia punya pilihan, mereka lebih suka diperintah kehendak mereka sendiri daripada Firman Allah. Singkatnya, pikiran manusia, dan juga perasaan manusia, sangat bertentangan dengan Taurat ilahi. Orang berikut ini telah mendapat manfaat yang tidak sedikit, yang dengan taat merangkul kebenaran yang telah dinyatakan, dan berterimakasih pada Allah untuknya, karena ia mendapatkan kesenangan yang manis darinya. Sang nabi tidak hanya menyatakan bahwa ia mengagungkan penghakiman Allah yang adil; ia mengatakan bahwa ia bangun pada tengah malam untuk melakukannya. Hal ini menunjukkan kesungguhan gairahnya, sebab pembelajaran dan perhatian yang menghentikan tidur kita pastilah menunjukkan jiwa yang sungguh-sungguh tulus. Artinya juga, dalam Daud bersaksi mengenai Taurat ilahi, ia tidak dipengaruhi kepura-puraan. Ketika ia beristirahat sendirian, tanpa dilihat mata manusia, ia menyatakan pujian tertinggi untuk penghakiman Allah yang adil.

Aku bersekutu dengan semua orang yang takut kepada-Mu. Daud tidak hanya membicarakan tentang kasih dan harmoni persaudaraan yang dibudayakan orang beriman sejati di antara mereka, melainkan kapanpun ia bertemu seseorang yang takut pada Allah, ia memberikan tangan padanya sebagai tanda persekutuan. Ia bukan saja bagian dari para hamba Allah, melainkan juga penolong mereka. Harmoni demikian dituntut dari semua orang saleh, supaya mereka saling membangun satu dengan yang lain untuk semakin takut pada Allah.

Artikel oleh John Calvin
Terjemahan oleh Tirza Rachmadi

No comments:

Post a Comment