Thursday, September 6, 2018

Mazmur 119:9-10


Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu. Betapapun seseorang membanggakan hasil usahanya sendiri, tidak ada yang murni dalam hidup mereka hingga mereka membuat penyerahan diri total pada Firman Allah. Pemazmur memakai contoh anak kecil atau pemuda untuk menggerakkan manusia berserah pada Firman. Ketika anak muda disebutkan, bukan berarti pada orang dewasa atau tua diberikan kebebasan tak terbatas, seakan-akan kebijaksanaan mereka sendiri menjadi hukum bagi diri mereka. Melainkan, orang muda berdiri di persimpangan jalan hidup mereka, dan mereka harus memilih jalan hidup mana yang akan mereka ikuti. Pemazmur menyatakan, ketika seseorang mulai menetapkan jalan hidupnya, tidak ada nasihat manapun yang berguna, kecuali hukum Allah sebagai aturan dan pembimbingnya. Dengan itu sang nabi mendorong orang untuk menetapkan tingkah laku mereka dari sejak dini dan tepat waktu, dan tidak menunda-nunda, sesuai kata-kata Salomo, “Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: "Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!"” (Pengkhotbah 12:1).

Kita dapat mengikuti alur logika dari yang besar kepada yang kecil. Jika hukum Allah memiliki kuasa untuk mengekang keliaran anak muda, sehingga semua yang dibimbingnya dipelihara murni dan lurus, maka tentulah ketika mereka menjadi dewasa, dan gairah mereka yang tak menentu telah berkurang, maka hukum Allah akan menjadi obat terbaik untuk menyembuhkan kejahatan-kejahatan mereka. Mengapa begitu banyak kejahatan ada dalam dunia, adalah karena manusia berkubang dalam kecenderungan mereka sendiri, bukannya instruksi surgawi. Satu-satunya perlindungan yang pasti adalah, mengatur diri kita sesuai Firman Allah. Orang-orang yang menganggap mereka bijak dalam kesombongan mereka, melemparkan diri ke dalam jebakan setan. Yang lain, dari kegelisahan dan kemalasan, hidup dengan jahat.

Artikel oleh John Calvin
Terjemahan oleh Tirza Rachmadi

No comments:

Post a Comment