Sunday, September 16, 2018

Mazmur 119:91-95


Menurut hukum-hukum-Mu semuanya itu ada sekarang, sebab segala sesuatu melayani Engkau (terjemahan lain: Hukum-hukum-Mu bertahan sampai sekarang). Manusia sangat bersalah, ketika oleh ketidakpercayaan mereka, mereka menggoncangkan dan merusak kesetiaan Allah, yang di atasnya segala ciptaan bersandar. Terlebih lagi, ketika oleh pemberontakkan mereka, mereka memfitnah keadilan-Nya, dan menyangkal kewenangan perintah-perintah-Nya, yang di atasnya kestabilan seluruh dunia bersandar. Ungkapan ini keras, bahwa segala sesuatu adalah hamba Allah; tetapi artinya lebih daripada sekedar, segala sesuatu siap menyerahkan ketaatan pada-Nya. Bagaimana kita bisa memahami, bahwa udara yang begitu tipis, tidak menjadi habis dari segala tiupan angin yang tak ada akhirnya? Bagaimana kita bisa memahami, bahwa air tidak menjadi habis dari segala alirannya, kalau bukan karena segala elemen mematuhi perintah rahasia Allah? Oleh iman, kita menangkap, bahwa berlanjutnya keberadaan dunia disebabkan perintah Allah. Semua orang yang pura-pura mengerti pun akan menyimpulkan hal yang sama, dari bukti-bukti nyata kebenaran ini, yang di mana-mana dapat dipandang mata. Biarlah hal ini tertanam dalam-dalam di benak kita, bahwa segala sesuatu diatur dan dipelihara oleh pelaksanaan rahasia Allah, dan kestabilannya disebabkan ketaatan pada perintah atau Firman Allah. Kita harus selalu mengingat tujuan sang nabi: kesetiaan Allah, yang bersinar terang dalam karya-karya-Nya yang kelihatan, kiranya memimpin kita semakin tinggi, hingga kita mencapai keyakinan akan kebenaran doktrin surgawi ini, keyakinan yang sama sekali bebas dari keraguan. Ia memuji Firman yang sama, yang dikatakan berdiam di surga. Meski Firman itu bergema di bumi, memasuki telinga kita, dan menempati hati kita, namun tetap mempertahankan hakekat surgawinya. Firman itu turun pada kita, namun tidak tunduk pada perubahan-perubahan dunia. Sang nabi menyatakan, bahwa ia ditekan oleh penderitaan yang sanggup menenggelamkannya. Tetapi penghiburan yang ia dapatkan dari Taurat Allah, dalam keadaan yang begitu tanpa harapan, adalah seperti hidup baginya.

Artikel oleh John Calvin
Terjemahan oleh Tirza Rachmadi

No comments:

Post a Comment