Thursday, October 11, 2018

Mazmur 132:12-18


Jika anak-anakmu berpegang pada perjanjian-Ku. Hal pertama yang kita harus ingat adalah perjanjian kovenan itu sepenuhnya merupakan anugerah, sejauh kaitannya dengan janji Allah untuk mengutus seorang Juruselamat dan Penebus. Hal ini terkait dengan adopsi orang-orang yang menerima janji itu, janji yang cuma-cuma. pengkhianatan dan pemberontakan bangsa itu tidak mencegah Allah mengutus Anak-Nya, dan ini adalah bukti nyata bahwa Ia tidak dipengaruhi penilaian akan tingkah laku baik mereka. Maka perkataan Paulus (Roma 3:3), “Bagaimana jika di antara mereka ada yang tidak setia, dapatkah ketidaksetiaan itu membatalkan kesetiaan Allah?” artinya Allah tidak menarik karunia-Nya dari orang Yahudi, sebab Ia telah memilih mereka secara bebas oleh anugerah-Nya. Kita juga tahu bahwa bangsa Israel seakan-akan sengaja berusaha membatalkan janji-janji itu. Meskipun demikian, Allah menghadapi perlawanan jahat mereka dengan menunjukkan cinta kasih-Nya yang mengagumkan, memunculkan kebenaran dan kesetiaan-Nya dengan cara yang paling penuh kemenangan, dan membuktikan bahwa Ia berdiri teguh pada rencana-Nya, tidak tergantung pada jasa baik mereka yang manapun juga. Semua hal ini boleh menunjukkan, dalam arti apa kovenan tersebut tidak bersyarat. Tapi ada hal-hal lain yang berupa aksesori bagi kovenan itu, sehingga dilampirkan sebuah syarat, yaitu jika mereka mematuhi perintah-perintah-Nya, Ia akan memberkati mereka. Karena bangsa Yahudi menolak untuk taat, maka mereka dibuang dari tanah perjanjian.

Di satu sisi Allah menghukum ketidakbersyukuran bangsa itu, dan dengan itu menunjukkan, ketentuan-ketentuan kovenan bukannya percuma saja memiliki syarat. Di sisi lain, dengan kedatangan Kristus, apa yang telah dijanjikan dengan cuma-cuma kini dilaksanakan dengan cuma-cuma, yaitu mahkota kerajaan diletakkan di atas kepala-Nya. Ketaatan yang Allah tuntut dinyatakan secara spesifik sebagai ketaatan pada kovenan-Nya. Kita diajar untuk tidak beribadah pada-Nya menurut pemikiran manusia, melainkan berpegang pada batasan yang diberikan Firman-Nya.

Artikel oleh John Calvin
Terjemahan oleh Tirza Rachmadi

No comments:

Post a Comment