Saturday, October 13, 2018

Mazmur 134


Mari, pujilah TUHAN, hai semua hamba TUHAN, yang datang melayani di rumah TUHAN pada waktu malam. Karena kecenderungan yang ada dalam semua orang untuk menyalahgunakan ritual upacara keagamaan,  banyak orang Lewi yang mengira tidak ada hal lain yang diperlukan selain berdiri diam-diam dalam Bait Allah. Dengan itu mereka melewatkan bagian utama dari kewajiban mereka. Sang Pemazmur menunjukkan bahwa sekedar berjaga malam dalam Bait (menyalakan lampu, mengawasi korban) tidak penting sama sekali, kecuali jika mereka melayani Allah secara spiritual, dan dari segala upacara eksternal itu merujuk kepada persembahan utama: perayaan pujian bagi Allah. Ia seperti mengatakan, engkau mungkin mengira pelayanan ini demikian berat, berjaga malam di Bait, sementara orang-orang lain tidur di rumah mereka; tetapi ibadah yang Allah tuntut lebih daripada itu, dan Ia menuntut engkau menyanyikan pujian bagi-Nya di hadapan seluruh umat.

Kiranya TUHAN yang menjadikan langit dan bumi, memberkati engkau dari Sion. Di sini disebutkan dengan jelas dua hal, yang berbeda satu dengan yang lain. Allah yang memberkati mereka dari Sion adalah juga Pencipta langit dan bumi. Ia disebut Pencipta untuk menunjukkan kuasa-Nya, dan meyakinkan orang beriman, tidak ada sesuatupun yang tidak bisa diharapkan dari Allah. Apakah dunia ini, selain cermin tempat kita memandang kuasa-Nya yang tak terbatas? Hanya orang-orang tak berakal budi yang tidak merasa puas dengan pertolongan dari Dia yang mereka akui sebagai pemilik segala kuasa dan kekayaan dalam tangan-Nya. Namun karena banyak orang cenderung mengira Ia jauh dari mereka, ketika dikatakan Ia adalah Pencipta, dan mereka meragukan jalan masuk mereka pada-Nya, sang Pemazmur juga menyebutkan simbol kedekatan Allah pada umat-Nya. Tujuannya supaya mereka diberi keberanian untuk mendekati-Nya dengan kebebasan dan keyakinan tak terbatas sebagai orang-orang yang diundang datang pada pangkuan Bapa. Dengan memandang ke langit, mereka menemukan kuasa Allah. Dengan memandang ke Sion, tempat kediaman-Nya, mereka menemukan cinta kasih kebapakan-Nya.

Artikel oleh John Calvin
Terjemahan oleh Tirza Rachmadi

No comments:

Post a Comment