Thursday, October 25, 2018

Mazmur 144


Engkau yang memberikan kemenangan kepada raja-raja. Allah memelihara semua orang tanpa kecuali, tetapi perhatian-Nya secara khusus mencakup pemerintahan politis, yang adalah dasar kesejahteraan bersama semua orang. Karena itulah Daud menyebut Allah sebagai pelindung dan pembela dari kerajaan-kerajaan, sebab baru saja “pemerintahan” disebut, sudah muncul ketidaksenangan. Tak ada seorang pun yang dengan rela menaati orang lain, dan tidak ada yang lebih berlawanan terhadap sifat alamiah kita daripada harus melayani yang lebih tinggi. Maka manusia berusaha melemparkan kuk itu dari leher mereka, dan menunggangbalikkan tahta raja-raja, jika tahta itu tidak dilindungi sekelilingnya oleh kuasa Ilahi yang tersembunyi. Namun Daud berbeda dari semua raja-raja lain. Ia disebut sebagai “anak sulung dari raja-raja” (Mzm. 89:27). Ia membicarakan kebaikan Allah yang telah ditunjukkan padanya secara istimewa, dari urapan kudus yang diberikan padanya dengan kehormatan. Sebagai gelarnya, ia mengklaim sebutan hamba Allah. Meski semua raja adalah hamba Allah, dan Koresh diberi nama tersebut oleh Yesaya (45:1), tetapi tidak ada seorangpun pangeran kafir yang menyadari dirinya dipanggil Allah. Hanya Daud sendirilah yang diberi kewenangan sah, dan kewenangan untuk memerintah yang dapat dipercayai dengan keyakinan. Maka tepatlah jika ia dibedakan demikian.

Berbahagialah bangsa yang Allahnya ialah TUHAN! Providensia penuh kebaikan dari Allah, yang tidak membiarkan kita berkekurangan apapun dalam hidup, adalah sebuah ilustrasi yang cemerlang mengenai cinta kasih-Nya yang ajaib. Apa yang mungkin lebih diinginkan manusia daripada menjadi penerima kasih sayang Allah, terutama jika kita memiliki cukup pengertian untuk menyimpulkan dari kemurahan hati-Nya, bahwa Ia adalah Bapa kita? Segala sesuatu harus dipandang dengan rujukan kepada hal ini. Lebih baik segera mati karena kekurangan, daripada menjadi puas seperti hewan, dan melupakan hal paling utama, bahwa orang-orang yang bahagia hanyalah mereka yang dipilih menjadi umat Allah.

Artikel oleh John Calvin
Terjemahan oleh Tirza Rachmadi

No comments:

Post a Comment