Monday, October 29, 2018

Mazmur 148


Biarlah semuanya memuji-muji TUHAN, sebab hanya nama-Nya saja yang tinggi luhur, keagungan-Nya mengatasi bumi dan langit. Ia telah meninggikan tanduk umat-Nya, menjadi puji-pujian bagi semua orang yang dikasihi-Nya, bagi orang Israel, umat yang dekat pada-Nya. Haleluya! Kita sudah melihat di Mazmur sebelumnya, bahwa penyempurnaan Allah terlihat lebih nyata dalam Gereja daripada dalam pendirian dunia. Kini sang Pemazmur menambahkan kalimat ini, yaitu Gereja dilindungi oleh tangan Ilahi, dan dipersenjatai dengan kuasa terhadap segala musuh, kuasa yang menjamin keselamatannya dalam setiap bahaya. Tanduk berarti kekuatan dan kewibawaan. Maksud sang Pemazmur adalah, berkat Allah nyata dalam Gereja-Nya dan di tengah umat pilihan-Nya, sebab Gereja hanya berkembang dan kuat hanya oleh karena kekuatan-Nya. Tersirat perbandingan antara Gereja Allah dan segala kuasa musuh, sebab Gereja yang terbuka terhadap serangan dari segala sisi butuh perlindungan Ilahi.

Menjadi puji-pujian bagi semua orang yang dikasihi-Nya. Mereka memperoleh alasan untuk mengucapkan selamat pada diri mereka sendiri dan memuji, yaitu kemurahan hati yang istimewa dalam perendahan diri Allah. Sang Pemazmur menyebut anak-anak Israel sebagai umat yang dekat pada-Nya, untuk mengingatkan mereka akan kovenan penuh anugerah yang Allah buat dengan Abraham. Sebab bagaimana mungkin bisa ada kedekatan, jika bukan karena Allah memilih seorang asing yang tak dikenal dan dihina segala bangsa? Kita tidak dapat mencari penyebab pembedaan ini selain dalam cinta kasih Allah saja. Meski seluruh dunia sama-sama adalah milik Allah, tetapi dengan kemurahan hati Ia menyatakan diri-Nya pada anak-anak Israel, dan membawa mereka dekat pada-Nya, meski seperti seluruh keturunan Adam mereka adalah orang asing bagi-Nya. Maka Musa mengatakan: “Ketika Sang Mahatinggi membagi-bagikan milik pusaka kepada bangsa-bangsa, ketika Ia memisah-misah anak-anak manusia, maka Ia menetapkan wilayah bangsa-bangsa menurut bilangan anak-anak Israel” (Ul. 32:8). Ia menunjukkan sebab mengapa Allah mengulurkan berkat yang begitu nyata pada satu bangsa saja, dan bangsa yang papa dan dihina: adopsi-Nya bagi mereka.

Artikel oleh John Calvin
Terjemahan oleh Tirza Rachmadi

No comments:

Post a Comment